Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kucari Ibu Kutemukan Ayah

8 November 2020   06:00 Diperbarui: 8 November 2020   06:04 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Shutterstock


Semalam aku demam
Badan meriyang tak karuan
Lemas terasa tak tertahan
Melewatinya dalam diam

Kuingin memanggil ibu untuk bantuan
Namun kuingat ibu ada di luar kota
Karena pekerjaan yang tak bisa tertunda
Demi menjaga perekonomian keluarga

Malam itu aku merana dan terus memanggil ibu dalam doa
Seolah tiada yang peduli kala sakit
Namun tetiba ayah menilik seolah merasa
Buah hatinya sedang sendirian menahan hati yang pahit

Segera ayah memberiku obat
Membuatku nyaman karena perhatian
Kutanya ayah bagaimana merasa aku tak sehat
Kata ayah, ibu yang memintanya melihat keadaan

Aku sayang ayah dan ibu
Meski kini susah menerima kenyataan
Sejak ayah kena PHK dari perusahaan
Harus bergantian mengurusku

Aku memang anak ibu dan ayah
Sebelumnya aku yang selalu lebih dekat dengan ibu
Kini setiap aku merindukan pelukan dan cinta dari ibu
Akhirnya kutemukan juga pada diri ayah

Ayah dan ibu tak pernah patah semangat
Meski harus berjuang dengan kuat
Saat malam itu aku mencari ibu untuk pertolongan
Ternyata kutemukan ayah yang siap di hadapan

Aku sayang ayah dan ibu
Dariku anak usia lima tahun
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 November 2020

Artikel ke 1145

#ayahibu

#hariayah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun