Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyelisik Cinta di Ujung Malam

26 September 2020   20:11 Diperbarui: 26 September 2020   21:00 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdengar lagi senandung malam
Saat bintang-bintang telah berdatangan
Menepikan mentari yang telah tenggelam
Menyisakan langit berteman rembulan

Aku teringat akan sebuah kisah
Yang telah lama menjadi memori
Akan resah pada jiwa yang hanya sebongkah
Sibuk menyelisik cinta pada diri

Masih terus terngiang nada-nada
Dalam lantunan rasa yang terpendam
Sambil terus menilai tentang dia
Menyelisik cinta yang tak kunjung padam

Namun apa daya semua telah menjadi kenangan
Saat cinta tak pernah ada dalam genggaman
Terlalu lama waktu aku menyelisiknya
Hingga dia tetiba di ujung samudera

Mengapa aku masih terus membenamkan diri dalam angan
Membayangkan hadirnya bukan sekedar di ingatan
Mengharap penuh penantian terdalam
Hingga ku masih jua menyelisik cinta di ujung malam

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
Artikel ke 1060

Sudah tayang di blog secangkir kopi bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun