Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terharu Akan Kasih Ibu

19 September 2020   10:30 Diperbarui: 19 September 2020   11:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Ibu dari penulis puisi. Baturraden 2017


Ibu
Kala tiada yang mendukungku
Ada semangat selalu kau berikan untuk anak perempuanmu
Ada doa terlantunkan selalu dari kalbu

Ibu
Saat semua orang tak menghiraukan karya puisiku
Engkaulah yang selalu memberikan apresiasi pertamamu
Ibu suka puisiku
Itu selalu kau katakan pada anakmu

Ibu
Aku masih terus melantunkan kata demi kata karena ada kasihmu
Selalu menghangatkan nuraniku
Sehingga selalu saja inspirasi menjadi larik puisi

Ibu
Sehat selalu doa untukmu
Bahagia dan penuh ceria di hatimu adalah harapku
Menjalani hari-hari dalam perlindungan kasih Tuhan

Ibu
Jika aku masih terus menulis hingga saat ini
Itu karena ada selalu dukunganmu untukku
Dan puisi ini dari hati persembahanku untukmu
Ibu

...

Terharu akan Kasih Ibu

Dokpri. Penulis puisi dan ibunya. Di halaman depan rumah masa kecilku
Dokpri. Penulis puisi dan ibunya. Di halaman depan rumah masa kecilku
...


#PuisiHatiAriBudiyanti
Written by Ari Budiyanti
19 September 2020

Artikel ke 1048

Note: Lagu favorit saya. 

I am not a musician. I can't write a song for my mom like what Brian Littrell did. I can only write a poem. But this song has the same meaning for me all the time. Thank you Brian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun