Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Telantarkan Bunga

30 Agustus 2020   09:04 Diperbarui: 30 Agustus 2020   09:11 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi by pexels.com


Aku terhenyak dalam keterkejutan sesaat
Mendapati setangkai bunga di tepian jalan yang kulewati
Masih penuh pesona yang indah dan segar
Namun mengapa terbuang percuma di pinggiran jalan

Apakah itu tak sengaja terjatuh saat berkendara
Apakah itu tercampakan dalam kesengajaan
Aku sungguh tak tahu alasan

Namun aku menjadi sedih dalam sekejap
Melihat bunga cantik tergeletak di jalanan
Tak bisa kupungut karena aku pun takut
Meski hati terpesona oleh indahnya yang masih nampak

Bunga itu mungkin akan terinjak
Bunga itu pasti akan segera layu
Bunga itu mungkin akan tersapu
Bunga itu mungkin akan terlupakan


Namun bunga itu keindahannya telah menetap di kalbuku sejak kumenatapnya pagi ini

Kawan, jangan telantarkan bunga
....

#PuisiHatiAriBudiyanti
Written by Ari Budiyanti
30 Agustus 2020

Artikel ke 1.011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun