Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membicarakan Tema Buku, Membuat Saya Lupa Cara Berhenti Berkata-kata

10 Juli 2020   21:33 Diperbarui: 10 Juli 2020   22:31 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman menghubungi saya lagi via pesan Whatshapp kemarin malam. "Ari, bisa beri referensi buku Anak? Tapi selain Totto Chan dan Kisah Laura ya. Dua buku itu sudah selesai dibaca." Langsung saja sederetan judul buku klasik cerita anak best seller internasional berkelebatan di kepala saya.

Totto-Chan (The Little Girl at the Window) karya Tetsuko Kuroyanagi memang pernah saya infokan sebelumnya ke teman saya ini. Kalau kisah Laura yang ada dalam serial buku The Little House on the Prairie memang kisah klasik terkenal sepanjang jaman. Buku-buku karya Laura Ingalls Wilder ini selalu menjadi buku-buku favorit saya.

"Coba baca buku Heidi karya Johanna Spyri, Little Princess karya Frances Hodgson Burnett, Secret Garden juga bagus pengarangnya sama dengan buku Little Princess." Percakapan kami berlanjut. "Kalau ada yang tokoh utamanya cowok, apa ya kira-kira judul bukunya?"

Dokpri
Dokpri
Serangkaian judul buku langsung kembali bermunculan di ingatan saya. "Nello karya Ouida, Cedie (Little Lord Fauntleroy) karya Frances Hodgson Burnet, Nobody's Boy karya Hector Malot, Railway Children karya Edith Nesbit dan Oliver Twist karya Charles Dickens."

Setidaknya itu judul-judul buku yang pernah saya baca ceritanya. Saya punya buku-buku tersebut, kecuali Oliver Twist, saya pinjam teman. Saya juga menceritakan garis besar buku-buku tersebut pada teman yang bertanya. "Oke, makasih Ari." Demikianlah salah satu percakapan saya.

Dokpri
Dokpri
Pernah juga teman yang lainnya bertanya, "Miss Ari, saya mau beri hadiah buku untuk seorang Ibu, sebaiknya buku apa ya?" Saya juga pernah memberikan satu rekomendasi buku kesukaan saya yang lainnya tentang kisah seorang Ibu berjudul Hati Seorang Ibu karya Jean Fleming.

"Mbak Ari, kalau mau baca-baca buku-buku tentang wanita, apa ya kira-kira yang pas buat aku?" tanya seorang adik kelas. Beberapa buku yang saya sarankan kepadanya adalah Ia Dinamai Perempuan seri 1 dan 2 karya Gien Karsen. Juga buku berjudul Wanita Bahagia karya Beverly La Haye, saya rekomendasikan.

Dokpri
Dokpri
Masih banyak kisah lainnya tentang tanya jawab tema buku yang saya alami. Bahkan teman-teman saya yang minta rekomendasi buku tentang menjadi seorang ayah yang bijaksana, ada juga yang bertanya pada saya. 

Lah saya kan perempuan ya. Tapi mungkin karena sudah terlanjur dicap sebagai kutu buku di mana-mana, maka tetap saja mereka tanyakan. Saya rekomendasikan buku berjudul The Father Connection karya John McDowell. Setidaknya itu salah satu buku yang saya pernah baca.

Dokpri
Dokpri
Masa iya saya merekomendasikan buku yang belum pernah saya baca sama sekali? Bukankah itu kurang pas ya, setidaknya menurut saya. Kecuali kalau buku tersebut pernah saya baca resensinya atau mendapat gambaran isinya dari teman yang dapat dipercaya.    

Ini kelemahan saya, kalau sudah diajak membicarakan tentang buku, saya akhirnya lupa bagaimana caranya berhenti berkata-kata. Dengan kata lain saya akan bicara terus, sambung menyambung dari satu judul ke judul lainnya. Tentu saja sesuai dengan tema yang diajukan lawan bicara. Tapi hanya jika buku-buku itu sesuai minat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun