Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendulang Harapan

5 Juni 2020   16:57 Diperbarui: 5 Juni 2020   16:56 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seperti sedang memikul beban di bahu yang rapuh itu
Menatap ke depan pada jalan yang berliku
Semakin terasa berat menekan saat memajukan kaki
Dalam sebuah pekatnya jelang malam nan sepi

Ada setitik terang diujung sana untuk terhampiri
Tak boleh sejenak saja menghentikan hentakan langkah
Jika tak ingin terdiam dalam keheningan nan sunyi
Maka cahaya kecil itu harus sebagai penentu arah

Perjalanan ini seperti mendulang harapan
Tiap jengkalnya tak ada kepastian nyata
Namun ada dorongan kuat dalam keyakinan
Bahwa pada akhir penantian akan tergapai kebahagiaan

...
Jika kau pun sama denganku
Dalam usaha mendulang harapan
Marilah kerjakan dalam kesetiaan
Yang selalu berteman kesabaran
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
5 Juni 2020

Sudah tayang di blog SecangkirKopiBersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun