Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Kopi Bunga

6 Mei 2020   21:54 Diperbarui: 6 Mei 2020   21:47 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mewangi harumnya semerbak membuatku bertanya
Dari manakah asal indahnya aroma ini
Dalam tebak rasa aku terpana

Aku kira ini mungkin berasal dari seduhan kopi
Hangatnya terasa hingga ke nurani
Tapi mewanginya melebihi sekedar kopi saja

Siapakah peraciknya
Apakah ini sebuah pertanda
Penyatuan dua jiwa dalam padanan cinta

Kopi ini teracik sempurna
Dalam taburan bunga di atasnya
Aku terhenyak menatap sajian baru di depan mata

Bagaimana bisa ada secangkir kopi bunga
Aku pun tak tahu apakah ini nyata
Ataukah hanya ilusi semata

Mungkin seperti rasaku dan rasamu
Yang seolah menyatu dalam satu wadah yang sama
Namun memberi perbedaan nuansa

Jika nuansamu beraromakan kopi
Jika nuansaku beraromakan bunga
Mampukah dua beda teracik sempurna
Dalam secangkir kopi bunga

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
6 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun