Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ayunan Tangan Mematahkan Cinta

24 April 2020   06:30 Diperbarui: 24 April 2020   06:50 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duka
Tak bisa kuteteskan air mata
Saat hati kecilku meronta
Dalam padanan pilu rasa

Lara
Ketika mendapati di depan mata
Sebuah ayunan tangan terbentang angkara
Mematahkan yang disebut pesona cinta

Pilu
Mendapati rindu mengungkapkan sembilu
Namun mulut terkunci rapat oleh kelu
Cinta itu memudar oleh emosi menderu

Bilakah ini diakhiri
Segala kekerasan rasa
Karena emosi diri
Tak bisakah terbendung gelora

Terkadang dan sangat banyak
Yang tak tergenggam tangan
Tak bisa dikendalikan semau diri

Karena segala yang berjalan
Dalam jalur tak tepat
Menuju ketidakadaan cinta

Semoga kendali emosimu bisa teredam
Tak lagi ada ayunan tangan
Yang bisa mematahkan cinta

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

23 April 2020

Sudah tayang di secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun