Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berteman Hujan Kala Itu

3 April 2020   13:40 Diperbarui: 3 April 2020   13:56 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Anggrek dan sisa hujan. Photo by Ari)

Hujan, kau datang lagi kala senja itu
Memberi gemerisik pada rimbunnya dedaunan bagai sedang membisik
Tetes airmu menyapu semua debu di permukaan hijaunya helaian daun dan mahkota bunga
Memberi sejuk dan segar pada penghuni kebun depan rumahku

Aku lihat kala burung-burung kecil beterbangan berkejaran menuju sarangnya
Juga ada yang tepat bersarang di pohon hadapanku
Aku senang mendapat ijin Tuhan menikmati pesona indah ini kala hujan tiba
Hujan terkadang hadirmu sungguh menceriakan batin yang sedang menunggu peraduannya

Kala hujan tiba berteman angin kencang nang lebat menjadikannya
Ada debar cemas mendera rasa di dada
Seandainya saja hujan ini tak berhenti
Apa yang akan terjadi bila derasnya tak berujung

Terbiasa dengan bencana karena hadirnya hujan itu
Tak membuatnya menjadi tenang hati terlebih merasa wajar
Tetap saja resah menggelora saat hujan mulai ditemani badai
Hanya doa sepanjang waktu agar Tihan berkenan hentikan sang hujan

Aku memikirkan ini dalam perenungan tentang kehidupan
Terkadang pun ditemani badai dan hujan cobaan
Juga angin topan ujian yang memberi cemas tak berujung

Namun kehidupan terus berjalan
Apapun cara kita menanggapinya
Pilihan ada di tanganku sendiri
Apakah hanyut dalam kecemasan saja
Ataukah bangkit melawan dengan iman dan rasa percaya kemampuan
Apa lalu menjadi pilihanmu?
Tentukan dengan bijak
Kala hujan turun pula nantinya
Yakinlah ada pelajaran baik menyertai bila kita jujur menilai kehidupan
..

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

3 April 2020

Sudah tayang secangkirkopibersama.com: berteman-hujan-kala-itu:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun