Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kuingin Berbisik pada Bulan

5 Februari 2020   22:31 Diperbarui: 5 Februari 2020   22:51 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rembulan di atas halaman depan rumah Ibu. Photo by Ari

Saat malam pekat gelap tiba
Kutatap angkasa mencari benderangmu
Lalu kubisik sebuah kisah cinta pada keberadaanmu di atasku
Berharap angin meniupkannya hingga menujumu

Terkadang kecewa saat mendung menggelayut kala malam tiba
Saat mata menelusuri sunyinya pekat tanpa hadirmu
Ku berduka karena tak lagi bisa bicara denganmu
Kau tersembuyi entah di mana di atas sana

Lalu kutahan batin yang ingin menceritakan kisah rindu sendu membiru
Kupikir besok kau pasti hadir lagi kala tiada mendung di langit malam
Menitik sendiri air dari sudut mata
Ternyata menahan pedih itu membuat rasa berkecamuk dan merana

Seiring titik hujan berderu bergantian menyerbu genting kamar tinggalku
Seolah menemani dalam harmoni nada tetesan air mata bening yang semakin deras pula
Seakan saling berpacu seperti sebuah perlombaan menuju finis
Dalam sebuah hikayat yang berbeda

Malam yang lainnya pun tiba setelah terlewati satu kali lagi putaran hari
Tiada mendung lagi menyelimuti
Namun tak jua kudapati keberadaanmu di atas sana
Entah di mana lagi adamu

Oh Bulan
Adakah seseorang telah memetikmu menjadi miliknya sendiri
Mengapa tak jua kudapati cercah sinar keemasanmu
Mengapa tak bisa lagi kuberbagi kisah sejati
Tegakah kau tinggalkan lagi aku dalam senyap sendiri

Rembulan malam aku rindu
Saat setiap masa bisa membisik segala kisah padamu
Saat angin bersahabat denganku
Lirih menujumu menyampaikan seluruh gejolak yang menggeliat kalbu

Datanglah kau kembali
Aku ingin berbisik padamu
Bulan

...
Written by Ari Budiyanti
5 Februari 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti


MLTR....Sleeping Child

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun