Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir Cinta

3 Desember 2019   05:00 Diperbarui: 3 Desember 2019   05:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Markisa. Dokumen pribadi

Langkah kaki terus tegap
Meski aral di depan memaksa terseok
Terus menetapkan jejak kaki berderap
Pertanda ada harapan meski terpelosok

Bukannya meringan beban di hadapan
Namun jelas bentangan perjalanan
Bahwa di kisah indah di masa depan
Saat perjuangan oleh segenap kekuatan

Insan manakah sanggup bertahan
Menapaki terjalnya bahasa keyataan
Kisah para peri dalam hidup harmoni
Hanya menjadi seperti pelampiasan sunyi

Gulita merambah ruang angkasa
Dalam kungkungan alam pikiran semata
Merindu bersatunya kisah cinta
Yang terus saja menjauh dari asa

Seperti kisah si musafir cinta
Yang menyandang bekal kasih sayang
Juga kesabaran sebagai penopang
Pemberi sauh untuk melanjutkan rasa

Si musafir cinta yang tak kenal lelah
Memandang menuju tujuan terarah
Penuh damba akan kebahagiaan
Yang kan teraih di ujung perhentia

  ..  

Written by Ari Budiyanti
2 Desember 2019

#puisihatiaribudiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun