Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sendu

28 November 2019   22:59 Diperbarui: 28 November 2019   23:26 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flamboyan. Photo by Ari

Membasuh pilu yang mana di malam ini
Merenda rasa yang karam dalam sunyi
Menepikan perahu yang berlayar sendiri

Pilu mengukir jejak rindu
Yang tapaknya tertinggal di sembilu
Perih rintihan akibat luka membiru

Tak asal melangkah lagi sejak itu
Perhatikan setiap saya luka dulu
Karena perihnya sukar berlalu

Kata-kata mencoba melipur lara
Namun semua itu hanya buaian aksara
Tak ada lagi larik nada di dermaga

Hanya tersisa sendu merundung pilu
Dalam sekerjap rajutan kenangan lalu
Yang tak kunjung jua berhenti bertalu

....
Written by Ari Budiyanti
28 November 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun