Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika yang Hilang Ditemukan

17 November 2019   15:39 Diperbarui: 17 November 2019   15:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ari. Sepasang anting bersejarah bagi yang punya.

Minggu siang yang panas ini, saya menuju ke mall SMS untuk makan siang. Saya sedang ingin sekali makan bakso favorit yang setahu saya jual hanya di situ saja. Setelan mendapatkan pesanan saya, di food court,  saya pun duduk manis sambil makan bakso. Tiba-tiba sebuah dompet tebal jatuh ke lantai milik seorang bapak yang sedang makan di kursi sebelah saya. Bapak tersebut tidak menyadari kalau dompetnya jatuh.


"Pak, dompetnya jatuh" kata saya cepat.

Si Bapak ini langsung ambil dompetnya dan berterimakasih pada saya. Katanya kalau sampai dompet hilang, repot sekali semua data penting ada di situ.

Saat selesai makan dan saya mau sedang minta menukar sisa uang di kartu makan di foodcourt, saya melihat tas seorang anak terjatuh dan anak ini tidak perhatikan karena sedang main HP. Saya bilang,

 "Dhek, tas nya jatuh itu" 

Dia menatap saya sambil buru-buru ambil tasnya. Yang berterimakasih ke saya, kakeknya 

"Terimakasih bu"

Saya merasa senang bisa membantu dua orang yang tanpa sadar menjatuhkan benda-benda berharga mereka. Lalu dalam perjalanan turun naik eskalator, saya pegang telinga saya tanpa sadar, astaga, deg, ada yang hilang. (Bukan telinga saya yang hilang ya)

Saya langsung berdoa dalam hati "Tuhan tolong agar anting saya ketemu"
Secepat yang saya bisa, saya naik lagi ke foodcourt dan berjalan menuju tempat saya duduk. Dalam perjalanan menuju tempat saya duduk, saya sambil melihat ke lantai. Berharap melihat anting saya.
Saat sampai di kursi tadi, segera saya cari anting saya di lantai.


"Terimakasih Tuhan"

Seru saya spontan. Orang di sebelah saya kaget, menatap saya, dia sedang menelepon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun