Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melompati Batas Kuatku

17 Oktober 2019   20:50 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:53 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Teh. Photo by Ari

Gerak lenganku terhambat diri
Oleh nyeri yang membiru hati
Masih bisa bergerak lukiskan hari
Bahwa karyaku belum usai di sini

Entah lelah apa menggelayuti
Saat kaki enggan melangkah lagi
Bahwa raga seolah tertusuk duri
Membuat kaki berderap tertatih sepi

Belum pula sakit yang berpadu perih
Menghiasi sepanjang jalan pulang tadi
Karena kaki terantuk seolah seperti besi
Meninggalkan memar menghitam kini

Kubilang lelah aku ingin berhenti
Dalam masa yang kukira sebuah transisi
Saat nyaris celaka pun menghampiri
Menimpa perjalanan sibuk meski di tepi

Mungkin aku sudah tak sanggup
Menghadapi semua aral redup
Seolah semua telah penuh menjadi
Sebuah lompatan pada kuat nurani

Ternyata sudah melompati batas kuatku

....

Written by Ari Budiyanti
17 Oktober 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun