Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mau Bantu Kurangi Polusi Udara? Naik Transportasi Umum Saja

27 Agustus 2019   18:45 Diperbarui: 27 Agustus 2019   19:04 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya,  Surabaya, oh Surabaya. Lagi-lagi Surabaya. Iya saya masih ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya naik Suroboyo Bus di kota Pahlawan ini. 

Kesempatan mengunjungi Surabaya dalam liburan sekolah kemaren, adalah pengalaman indah. Kota ini penuh dengan aneka cerita. Banyak suka dibanding dukanya. Kota yang mengantar saya mendapat gelar sarjana saya. 

Setelah ribuan purnama tak bersua demgan Surabaya. Wah apakah berlebihan kalau saya bilang ribuan Purnama? Intinya saya sudah amat sangat terlalu lama tak mengunjungi Surabaya lagi. Gembira di hati saya terasa saat menjejakkan lagi kaki ini di kota tercinta ini. Pernah saya bilang, Surabaya bagai the second home untuk saya.

Kita semua tahu, kota besar seperti Surabaya memang tinggi tingkat polutan udaranya. Udara kotor akibat asap kendaraan bermotor sangat mengganggu. Banyaknya ruang hijau dibangun di kota Surabaya, cukup mengurangi pemcemaran udara. Seperti yang saya pernah tuliskan dalam artikel di Kompasiana. Anda bisa baca di Sini.

Bagaimana dengan hidup keseharian di kota besar. Perlunya alat transportasi untuk menjangkau tempat tujuan menjadi semacam kebutuhan utama. Adanya banyak kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor dengan aneka jenis dan merk nya, menambah banyak asupan karbondioksida di kota besar. Lalu bagaimana dong? Apa yang harus kita lakukan? 

Berikut ini sekedar ide dari saya saja. Semoga berguna bagi Anda. Pemerintah kota Surabaya sudah memfasilitasi warganya dengan pengadaan Suroboyo Bus.

Saya sudah naik bus ini sekali. Pulang pergi dari halte sekitar Balaikota Surabaya sampai Bundaran ITS. Ini dia foto saya di dalam bus. Pilih yang warna pink pula kursinya. 

Foto penulis di dalam Suroboyo Bus. Dokumen pribadi
Foto penulis di dalam Suroboyo Bus. Dokumen pribadi
Menariknya Suroboyo Bus ini adalah tiketnya dibayar dengan sampah plastik berupa gelas maupun botol plastik. Saya mendapatkan 10 gelas plastik dari teman saya untuk naik bus menuju Bundaran ITS. Itu syarat kalau mau naik bus. Jangan coba-coba bayar pakai uang ya. Pasti ditolak sama petugasnya. 

Lalu untuk kembali dari ITS menuju tempat terdekat kos teman, saya mendapat 10 gelas plastik lagi untuk tiket berikutnya. Kalau bawa botol plastik, bisa ukuran sedang maupun besar. Jumlahnya tidak sama. Untuk botol plastik ukuran besar dinta lebih sedikit dibandingkan botol ukuran kecil. 

Selain bisa naik bus keliling Surabaya, kita juga sembari peduli lingkungan dengan mengurangi sampah plastik di sekitar kita. Kita bantu kumpulkan sampah palstik itu untuk dikelola oleh pemkot Surabaya. Menarik kan? Iya dong. Surabaya gitu loh. 

Armada Suroboyo Bus juga sudah cukup untuk melayani penumpang yang membutuhkan transportasi umum. Jika setiap kita menggiatkan naik transportasi umum, tentunya akan mengurangi penggunaan kenadaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Apakah Anda setuju? Kalau memang tempat tujuan Anda dilewati Suroboyo Bus, mungkin bisa Anda pertimbangkan lagi untuk memanfaatkan fasilitas ini. Dengan demikian kita sedang ikut aktif mengurangi pencemaran udara di kota Anda, Suroboyo khususnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun