Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpesonakah Aku Olehmu? (Terjebak Rasaku Sendiri)

23 Juni 2019   22:49 Diperbarui: 23 Juni 2019   22:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau... yang begitu dekat...
Mengapakah terkadang terasa sangat jauh..
Tersedihkah jiwa ini karena sendu..
Ketika sapamu tak menghampiriku

Mengapa..
Itu yang kutanyakan pada diri
Adakah kesalahanku padamu
Sesaat gundah itu tiba..

Namu..
Kutepiskan segala prasangkaku
Kataku.. mungkin bukan karena aku
Mungkin..
Ada sejuta mungkin sehingga kau jauh
Meski kau dekat..

Pahamkah kau bahasaku  
Mengertikah kau jerit nuraniku
Yang merindukan sangat kebersamaan
Yang menantikan perjumpaan

Beginilah saat rasa melanda
Begitu saja datang
Tanpa pesan peringatan akan tinggal
Begitu menyesak sesaat
Bisa apakah aku untuk mengusirnya

Aku tak kuasa
Karena kau selalu di mana - mana
Kau selalu muncul saat mataku terpejam
Lalu bagaimanakah aku menepisnya

Kalian yang pandai merumuskan matematika
Adakah rumus menekan sang rasa
Ada rumus mengusir keinginan bertemu
Adakah rumus mengabaikan hadirnya sang rasa..
Ah seandainya ada..
Berilah aku satu

Hati sudah terlanjur terpikat padamu
Sudah terlanjutkan rasa menjadi cinta kah
Sudah bertumbuhkah menjadi keinginan bersama

Waktu.. katanya yang bisa menjawab
Yang bisa mengartikan maknanya dalam kesabaran
Dan kesetiaan pada satu rasa ini
Pesonamu itu telah menjebakku
Membuatku tak berdaya
Sekuat apapun usahaku berdamai dengan sang rasa
Selalu saja aku kalah dan tersiksa
Oleh rindu dan cinta yang tak jua menyatu
Di dalam sebuah doa dan penantian

.....

Written by Ari Budiyanti
September 19, 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun