Hari pertama di bulan Ramadan ini, saya langsung mengingat kisah masa kecil. Waktu masih SD, saya dan kedua sahabat kecil suka berjalan-jalan menyusuri jalanan di tepi persawahan. Kenangan indah ini masih terekam kuat. Kami bertiga memamg beda keyakinan. Tapi kami bersahabat sejak kecil karena rumah kami berdekatan. Salah satu sahabat kecil saya selalu giat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan.Â
Meskipun demikian, tidak menyurutkan aktivitasnya seperti biasa. Khusus di bulan Ramadan, kami selalu meluangkan waktu berjalan-jalan siang di area persawahan dekat rumah. Tidak terlalu dekat, tapi bagi kami anak-anak desa, cukup terjangkau kaki.Â
Saya mengawali pagi ini pun dengan berpuisi kisah bersama sahabat di masa kecil, sepanjang bulan Ramadan. Anda bisa baca puisi saya itu dengan judul Seuntai Kenangan Masa Kecilku di Bulan Ramadan.
Betapa saya merindukan kedua sahabat kecil saya ini. Kami sudah terpisah sangat lama. Salah satunya sudah tinggal menetap di luar pulau. Satu lagi, saya tidak dapat kabar beritanya. Persahabatan masa kecil yang tidak memandang suku maupun agama. Tidak membeda-bedakan.Â
Saya sungguh berharap bisa bertemu kedua sahabat saya ini di bulan Ramadan atau setelahnya, saat Lebaran.Â
Bulan Ramadan ini sungguh ada harapan satu bagiku. Bila melihat rekan-rekan, keluarga, kenalan, kerabat, teman-teman yang menjalankan ibadah puasa sepanjang bulan dapat menyelesaikan ibadah puasanya dengan lancar, baik dan penuh damai. Sama seperti sahabat masa kecilku yang juga selalu menjalankan ibadah puasanya dengan baik. Demikian pula harapan untuk rekan sebangsa setanah airku, yang menjalankannya.Â
Seperti persahabatan masa kecil kami yang penuh kedamaian dan rasa nyaman, demikianlah kuharapkan bulan Ramadan ini ada kedamaian di negaraku Indonesia. Masing-masing saling menghargai. Bagi rekan yang tidak berpuasa seperti saya, setidaknya bisa menjaga kenyamanan yang berpuasa.Â
Ramadan ini ada harapan, untuk kita selalu dalam tenang menghadapi setiap tantangan dan godaan. Mari jangan biarkan ada perpecahan karena alasan apapun. Bina persatuan dan kesatuan bangsa. Membuktikan kita adalah bangsa Indonesia yang ramah tamah budi bahasanya. Mari saling menjaga lisan, agar tidak ada salah paham dan pertengkaran.