Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghentikan Laju Sang Rembulan

24 April 2019   20:00 Diperbarui: 24 April 2019   20:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau berseru padaku

Hentikan itu

Apa...?
(Tanyaku)
..
Dia terus berlari
Bersembunyi
Di tempat
yang tak terjangkau mataku
(Katamu)
..
Apa..?
(Tanyaku lagi masih tak mengerti)
...
Rembulan
Aku ingin sekali menangkapnya
Merengkuhnya
Menerangi gelapnya sunyiku
(Bisikmu lirih)
..
Lalu
Kutemani kau mencari Rembulan
Yang seolah berlari
Bersembunyi di balik arakan awan
Kadang nampak
Kadang tidak
...
Dia tidak pernah pergi
Dia selalu ada di sini
Di tempat tinggi sekali
Dia pun sedang mencari
Yang merindukannya setiap hari
(Kataku padamu)
..
Kau terdiam
Aku pun jua
Menatap Rembulan
Bersama di kala malam
Terkadang ditemani bintang
...
Jangan pernah lelah berlari
Hanya untuk sekedar mencari
Rembulan yang tak pernah pergi
Sabarlah kau menanti
Dia yang akan datang lagi
Memberi hangatnya sinar menerangi
Malammu dan malamku yang sunyi
...

Written by Ari
Penggemar sinar rembulan
24 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun