Mohon tunggu...
Aribah Sofia Syah
Aribah Sofia Syah Mohon Tunggu... Lainnya - Nonton is passion

Seseorang yang suka menonton untuk merefresh pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Investasi dalam Program Kerja, Solusi atau Polusi?

13 Mei 2020   15:24 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:37 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Kerja - pngwave.com

 

"Hidup ini bukan perkara durasi, tapi kontribusi." --Ernest Prakasa

Langkah awal kesibukan non akademik mahasiswa salah satunya melalui kepanitiaan atau program kerja. Mahasiswa yang mengikutinya adalah mereka dengan berbagai latar belakang. Mulai dari sadar akan relasi, belajar dari pengalaman, mengalihkan rasa homesick, dan lain sebagainya. Mahasiswa terkadang dilema dengan kepanitiaan dan program kerja yang menyita tidak hanya pikiran tetapi juga fisik, waktu, dan materi.

Keberhasilan yang dicapai suatu kepanitiaan atau program kerja tentunya tidak terlepas dari usaha keras anggotanya. Seperti yang banyak orang tahu, sumber dana yang diberikan pihak dekanat terkadang jauh dari kata cukup untuk mencapai indikator kesuksesan suatu kepanitiaan atau program kerja. Bahkan, terdapat kegiatan mahasiswa yang sama sekali nol dana dari dekanat. Merelakan uang bulanan anggota kepanitiaan menjadi salah satu jalan yang ditempuh untuk meraih dana yang cukup. Kerelaan itulah yang termasuk salah satu bukti komitmen suatu anggota panitia atau proker.

Komitmen akan Keputusan Awal  

Mahasiswa adalah jenjang yang dikelilingi oleh berbagai kesibukan. Tidaklah salah ketika seorang mahasiswa memutuskan untuk menjadi "kupu-kupu". Namun, jadilah "kupu-kupu" yang membentangkan sayap seluas samudra. Nyatanya sebagian besar mahasiswa memilih untuk tergabung dalam suatu kegiatan kampus utamanya kepanitiaan dan program kerja. 

Kesiapan akan pengeluaran yang meningkat tentunya harus menjadi bahan pertimbangan ketika akan mengikuti suatu kegiatan di luar kelas. Meski demikian, jika hal tersebut difikirkan dalam jangka panjang, pengeluaran yang terus menerus dalam proker atau suatu kepanitiaan akan menyebabkan keuangan mahasiswa defisit.

Dalam berkegiatan, seorang mahasiswa dituntut untuk memutuskan sesuatu lalu berani untuk mempertanggungjawabkan. Komitmen dan pendirian akan suatu keputusan sangatlah dibutuhkan ketika berorganisasi atau tergabung dalam suatu kepanitiaan. Secara logika, lebih baik tidak usah mengikuti kegiatan jika tidak ingin pengeluarannya bertambah. 

Semahal-mahalnya dana yang kita keluarkan, tentunya kita akan mendapat timbal balik. Kepanitiaan dan program kerja tidak hanya perihal kehadiran saja. 

Hidup ini bukan hanya tentang kompetisi tetapi juga kontribusi. Kontribusi yang tidak hanya sekedar hadir namun terdapat hal kecil yang penting seperti halnya kas, denda SOP, membeli danusan, dan lain sebagainya.

Skala Prioritas dan Opportunity Cost 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun