Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandiwara

22 Februari 2023   09:50 Diperbarui: 22 Februari 2023   09:53 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Samar wangi pandan langsung tercium ketika pria itu ketika membuka pintu rumah. Baunya samar,  hanya sisa-sisa dari bolu pandan yang dipanggang beberapa jam yang lalu . Bau yang terjebak di dalam rumah. Sama seperti ketiga penghuni rumah itu yang terjebak di dalamnya.

 "Papa....." Seorang gadis kecil berumur 10 tahun lari menyambut dan langsung memeluk.

"Kamu buat bolu pandan hari ini?"

"Iya Papa. Nanti kita akan makan bertiga dengan Mama."

"Ok....Papa cuci muka dulu ya."

Sore itu, seperti sore-sore sebelumnya, mereka bertiga menikmati kudapan sore di dapur. Diatas meja sudah tertata 3 cangkir berwarna biru muda beserta piring tatakannnya. Tidak ketinggalan sebuah teko yang dari ujungnya mengepul asap panas menebar aroma wangi teh melati.  Tentu saja tidak ketinggalan bolu pandan berwarna hijau muda yang masih hangat.

Gadis kecil itu mencipta ritual minum teh sore  telah dia membaca kebiasaan minum teh sore di Inggris. Tapi tidak hanya sekedar minum teh. Gadis itu merekonstsruksi gaya minum teh sore ala-ala   bangsawan Inggris,  dengan peralatan minum teh yang cantik dan penataan meja yang indah.

Gadis kecil itu menyambut pria itu di dapur lalu menyilahkan pria itu duduk seperti seorang tuan rumah memperlakukan seorang tamu dengan sopan.

Dengan trampil  gadis menuangkan teh panas dari teko  ke dalam cangkir di depan pria itu.

"Papa mau makan bolunya?"

"Nanti saja, tunggu Mama. Sekarang kamu minum the dulu dengan Papa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun