Mohon tunggu...
ariani
ariani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreatif manual

22 September 2018   09:00 Diperbarui: 5 Oktober 2018   17:08 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2-5bac4198ab12ae4e771aea78.jpg
2-5bac4198ab12ae4e771aea78.jpg
Kerajinan tangan "menyulam" adalah satu karya yang masih belum tergantikan dengan kecanggihan teknologi. Ketelitian dan kreatifitas dipertaruhkan untuk menyelesaian sebuah karya sulam. Karena kecantikan dan keindahannya untuk dinikmati mata, suatu karya sulam biasanya dijadikan salah satu hiasan dinding-dinding rumah.

Ada juga yang memanfaatkannya untuk menjadi taplak meja yang cantik, sehingga akan memberikan ketertarikan tersendiri ketika akan makan. Hasil harya sulam ini juga berwujud dalam berbagai tema, seperti alam, kaligrafi, sebuah nama, maupun sekedar gambar-gambar lucu. Jika dikembangkan lagi akan mampu menghasilkan wujud-wujud karya yang lebih indah dan bernilai. 

Berbicara produk berupa karya tangan akan membutuhkan analisis yang panjang. Karena siapa yang tahu tentang hiasan-hiasan dinding sekarang telah tergantikan dengan banyaknya corak dinding yang mampu memperindah rumah kita secara instan. Sehingga menjadi perlu pendalaman dan kreatifitas lebih jika ingin menjadikan karya sulam lebih menarik di pasaran.

Alasan sederhana kenapa menghias dinding dengan karya sulam adalah kemurahannya dan kekaguman penglihat karena rumitnya proses yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya sulam.

Bisnis penjualan karya tangan berupa karya sulam belum menjadi topik hangat di kalangan nitizen. Namun akan banyak diperbinjangan oleh para designer karena kualitas apik dari produk yang dihasilkan.

Namun untuk menghasilkan sebuah karya tangan yang diminati oleh pasar, harus menyertakan nilai kreatif secara umum kepada penikmatnya. Memikirkan dengan matang tentang pembuat karya sulam, waktu penyelesaian, dan hasil karya sulam itu sendiri.

Adanya waktu luang setiap hari dapat dimanfaatkan untuk berkarya. Memang karya sulam ini lebih condong di kalangan wanita, namun bisa juga dimanfaatkan oleh para laki-laki dengan memberikan ide-ide untuk membuat karya sulam. Karena yang kita tahu jika hasil karya sulam terkesan monoton, tidak memiliki keberagaman yang signifikan pada perkembangannya. Seharusnya ide ini dapat dikembangkan lagi seperti memadukan doodle, kartun, karikatur, dan lainnya pada motif penyulaman. Atau menambahkan kesan dimensi pada motif sulam yang kita buat. Dengan semakin aktif kita mendalami seni, maka berbagai ide akan semakin mudah berkembang untuk saling berpadu membentuk sebuah karya seni baru yang tentunya semakin cantik dan bernilai. 

4-5bac45fd677ffb7f5056d259.jpg
4-5bac45fd677ffb7f5056d259.jpg
5-5bac459b12ae945fb8350972.jpg
5-5bac459b12ae945fb8350972.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun