Mohon tunggu...
Nanda Aria
Nanda Aria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koperasi Syariah 212, Lahan Basah Elit dengan Mengeruk Dana Umat Islam

23 Januari 2018   09:43 Diperbarui: 23 Januari 2018   10:00 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri


Demonstrasi yang dinamakan Aksi Bela Islam 212 dua tahun lalu, selalu digembor-gemborkan sebagai aksi umat Islam membela agamanya. Seiring berjalannya waktu, benarkah demikian?

Beberapa waktu lalu, salah satu eksponen Alumni 212 berbicara blak-blakan bahwa itu bukan murni aksi bela agama, melainkan bagian dari taktik politik dalam Pilkada. Ternyata, penggunaan isu SARA terbukti efektif menjungkalkan gubernur pertahana dan memenangkan calon yang diusungnya.

Dengan semangat yang sama, para pendukung Aksi 212 itu berusaha "menjiplaknya" di lapangan lain. Salah satunya di sektor ekonomi dengan mendirikan Koperasi Syariah 212.

Namun, ciri khasnya tak pernah luntur, yaitu memanfaatkan sentimen agama untuk memobilisasi umat Islam bergabung padanya. Mereka mengagitasi umat Islam seakan dengan bergabung pada koperasi tersebut akan menyelamatkan umat Islam di Indonesia.

Di media sosial telah tersebar ajakan pada umat Islam untuk bergabung pada koperasi tersebut. Meski belum legal atau resmi secara hukum, mereka telah berani mengajak umat Islam dengan mengiming-imingi sejumlah keuntungan. Sebuah "lahan bisnis" yang baru dari kelompok tersebut.

Padahal, tanpa kita tahu, bisa saja pembentukan koperasi Syariah 212 tersebut ditujukan untuk kepentingan lain di luar urusan menyejahterakan anggotanya, sebagaimana filosofi koperasi pada umumnya. Dugaan tersebut sangat kuat mengingat Aksi Berjilid 212 itu pun demikian.

Koperasi itu rawan dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu dengan memanfaatkan isu agama hanya untuk mengeruk dana dari publik. Akibatnya bukan kemaslahatan yang diciptakan, justru bisa berujung pada kemudharatan.

Kita ingat aksi berjilid dua tahun lalu mampu memobilisasi dalam jumlah besar. Bila itu masing-masing pembiayaannya dikumpulkan, maka bisa menghasilkan uang yang sangat besar. Potensi itulah yang sedang dilirik oleh para elit Alumni 212. Apalagi mereka akan menghadapi tahun politik, dimana mereka juga ingin maju dalam Pilkada, atau Pemilihan Legislatif tahun depan.

Di sisi lain, ditilik dari segi filosofi koperasi, unit usaha alumni 212 tersebut juga tidak layak. Salah satu prinsip koperasi adalah volunterisme berbasis kesukarelaan, bukan atas dasar suku, agama, atau pun etnis tertentu.

Selain itu juga harus terbuka untuk semua orang. Tak bisa dibatasi oleh identittas tertentu. Agar kesejahteraan dari koperasi bisa dinikmati bersama.

Koperasi Syariah 212 sangat jelas sangat ekslusif. Mereka hanya mengajak pada golongan tertentu saja, terutama para pendukungnya saja. Mereka juga tidak mewakili umat Islam secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun