"Bubar! Bubar!" teriak seorang preman. Badannya yang tinggi menjulang  dipenuhi tato di setiap centinya, tak ketinggalan, anting-anting  tergantung di telinganya.
"Sebentar, Kang Sasmi. Ini ada apa?"  Pak RT dan aku segera berdiri, berusaha menenangkan. Mungkin saja ada  sesuatu yang salah dalam perkumpulan yang kudirikan. Perkumpulan ibu-ibu  PKK yang mendaur ulang sampah plastik dan kertas.
"Saya tak  suka perkumpulan ini, Pak! Mengganggu! Apa Bapak tak merasa, semenjak  perkumpulan ini berdiri, ibu-ibu di kampung kita berubah!" Preman itu  menunjuk-nunjukku, sambil berkacak pinggang.
Warga sekitar  yang sedang bekerja -- bapak-bapak di sekitar sini sedang membangun  rumah, juga sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai pabrik kerupuk --  segera berdatangan, mendengar keributan. Pos PKK ini mendadak menjadi  seperti pasar kaget.
"Saya juga merasa ibu-ibu PKK sangat  berubah. Dari mulanya banyak yang menggosip saat ada waktu luang, kini  lebih produktif, memanfaatkan sampah-sampah menjadi barang yang lebih  berguna."
"Bukan itu, Pak! Yang saya dengar, saat bapak-bapak  pulang kerja, mereka melihat rumah berantakan, tak ada makanan di meja  makan, dan sang istri malah asik di sini."
Kegeraman begitu  tergambar di wajah lelaki garang itu. Urat-urat terlihat di pelipisnya,  giginya bergemeretak, menahan amarah. Jari-jarinya mengepal, siap  melayangkan tinju.
"Apa benar itu, Ibu-ibu?
Semua  perempuan setengah baya itu menggelengkan kepala, namun hanya Bu Lasmi  yang berani berkata, meski dengan gemetar. "Tidak benar itu, Pak. Ba--  bahkan, suami saya mendukung. Sekarang dia selalu bangun pagi-pagi dan  membantu saya beberes rumah, mengantar anak-anak ke sekolah. Karena dia  tahu,, saya mendapat bayaran dan membantu perekonomian keluarga." Lalu  terdenga bisik-bisik mengiyakan. Pak RT dan semua warga yang datang kini  menatap lagi Sang Preman.
"Saya dapat kabar itu dari sebagian bapak-bapak yang bekertja, dan mengeluh seperti itu," teriaknya membela diri.
"Kenapa mereka endak langsung menghadap ke saya? Malah ke Pak Sasmi?"