Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mudik Horor (Bab 1)

23 Juli 2021   07:21 Diperbarui: 23 Juli 2021   15:41 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Astaga! Aku kaget bukan kepalang. Setelah belokan, aku tidak melihat apa-apa lagi. Mana truk tua tadi? Padahal jarak kami tak lebih tiga detik. Kalaupun truk itu ngebut setelah berbelok, harusnya masih terlihat. Aku tarik tuas lampu jauh, terlihat jalanan lurus sampai ke batas pandangan. Tapi tidak terlihat truk itu.

Kiri kanan jalan keadaannya masih sama, perbukitan dan jurang.

'Apa truk tadi jatuh ke jurang? Atau ... jangan-jangan itu truk ... ah, aku tak berani meneruskan pikiran yang terakhir itu.

Kali ini aku benar-benar didera rasa takut. Aku geber mobil sekencang-kencangnya. Aku ingin segera bertemu dengan permukiman penduduk desa, posko mudik, atau pos polisi, atau apapun lah.

Aku lirik speedo meter, kecepatan mobil sembilan puluh kilo meter per jam. Sangat kencang untuk ukuran di jalanan sempit dan tidak mulus begitu. Tapi aku nekat karena ingin segera menemukan peradaban.

Tiba-tiba, dari arah belakang terdengar suara klakson yang sangat keras, dan tiba-tiba pula sorot lampu menyala. Sebuah truk tua tiba-tiba telah memepet kami dan terus-terusan mengelakson seperti tidak sabar ingin mendahului.

"Gila! Truk apa ini?!

-bersambung-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun