Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pindah Rumah (Genre Horor)

3 Juli 2021   10:37 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:14 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tapi kemudian suasana kembali gelap.

Aku tunggu kilat kembali menyambar supaya bisa melihat dan memastikan bahwa benar ada dua sosok di pohon itu.

Namun, ketika beberapa saat kemudian ada cahaya kilat yang menerangi, tak terlihat lagi ada apa-apa di sana. Dua sosok itu tak tampak lagi.

Segera aku tutup lagi kaca itu. Lalu aku tuntun Arumi ke kamarnya.

"Udah, Arumi tidur ya, Sayang. Udah malam." Ujarku sambil mengusap-usap kepalanya.

Setelah sekitar 10 menit aku menemaninya di kamar itu, Arumipun tertidur.

Aku kembali ke luar. Aku ambil senter besar yang biasa digunakan suami kalau dapat giliran ronda.

Aku sibakkan lagi kaca jendela belakang. Aku sorotkan cahaya senter yang cukup terang itu ke arah pohon sirsak. Meskipun takut, aku penasaran. Ingin memastikan, benarkah tadi itu ada dua sosok di sana?

Sekitar pohon terang oleh cahaya senter. Aku cermati, tapi tidak terlihat ada apa-apa di sana.

Bersamaan dengan itu, hujanpun reda.

Aku tak terbiasa tidur cepat. Jam di dinding baru menunjukkan pukul delapan lewat dua puluh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun