Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ngerjain Pencopet

23 Juni 2021   17:18 Diperbarui: 23 Juni 2021   17:29 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Loh, amplop tadi bukannya isinya uang, Pak?" 

"Ee... anu... kurang Mbak." 

Kasir makin heran, sebab, sekilas tadi dia lihat amplop itu cukup tebal, tentu isinya banyak. Masa iya kurang untuk membayar 250 ribu saja? 

Sampai di situ, hatiku gemuruh. Teringat anak-anak orang ini pasti seumuran anak-anakku di rumah. Terbayang betapa sedihnya, bayinya tak jadi mendapatkan susu, anak-anaknya yang lebih besar tak jadi mendapatkan biskuit, coklat, dan lolypop. 

Aku melangkah ke depan lalu menyela, 

"Kenapa, Pak? Ada masalah?" 

"Oh, ndak, kok, Pak," jawabnya semakin gelagapan dan berusaha segera pergi. 

"Tunggu, Pak, biar saya yang bayarkan belanjaan Bapak," ujarku seraya tersenyum hangat dan menahan tubuhnya supaya tidak pergi. 

Aku tatap matanya, terlihat berkaca-kaca. Dia terlihat ragu lalu menunduk. Tak merespon tawaranku. 

"Ini Mbak," ujarku sambil menyodorkan tiga lembar uang seratus ribu. 

Kasir itu segera memasukkan semua belanjaan ke kantong kresek besar lalu  menyodorkannya ke tanganku. Aku pun langsung menyerahkannya ke tangan pria itu. 

"Ni, Pak ... bawalah," ujarku kembali sambil tersenyum. 

Tangisnya pun pecah begitu menerima kresek penuh belanjaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun