Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tukang Becak Langganan Keluarga

19 Januari 2023   05:07 Diperbarui: 19 Januari 2023   05:09 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang Becak  Langganan Keluarga

oleh : arfiani yulianti fiyul

Aku tak pernah tahu sudah berapa lama kau mengayuhkan becakmu
Yang aku tahu sejak anakku masih bayi aku sudah menjadi pelanggan becakmu
Orangtuaku pun menjadi langganan becakmu
Yang aku tahu sejak kenal pertama kau sudah menarik becak yang sudah butut

Hingga hari ini aku masih melihat kau nangkringkan becak di pengkolan jalan arah kerumahku
Keperhatikan sudah terlihat raut wajah tuamu dan kulit yang hitam legam karena setiap saat terpapar sinar matahari
Kulihat Kau sedang menundukkan kepalamu dan duduk diatas jok becakmu
Nampak Kerutan -  kerutan yang tebal di dahimu sudah  sangat jelas

Anakku yang sejak bayi sering kau antar kesana dan kemari
Anakku yang kini sudah berusia 15 tahun
Berarti keluargaku mengenalmu pun sudah 15 tahun
Keluargaku sudah menganggap kau seperti keluarga sendiri dan panggilan mu adalah "mang"

Hingga kini kaupun masih menjadi langganan becak orang tua kami
Kaupun masih sigap mengayuh pedal becak mu
Walaupun yang aku rasakan kayuhan itu sudah semakin memelan
Semakin melemah dengan bertambahnya usiamu

Mang,  kamu adalah kepala keluarga bagi keluargamu
Mang,  kamu adalah suami dari istrimu yang selalu menantimu pulang kerumah dengan selamat
Mang,  kamu adalah orang yang terkuat yang pernah keluarga kami kenal
Mang , kamu adalah seorang yang berjasa membantu meringankan keluarga kami mengantar kesana kemari

Walaupun saat ini sudah semakin berkurang penumpang yang menggunakan becak
Karena menggunakan becak tidak bisa mengejar waktu
Saat kini orang banyak beralih menggunakan transportasi online
Tapi kau tetap bertahan dan mengayuh becak tua itu

Mang...semoga keringatmu, peluhmu akan menjadi berkah bagi keluarga kecilmu dirumah
menjadi amal ibadah mu karena banyak orang yang telah kau bantu
mengantarkan dengan menggunakan becakmu, termasuk keluarga kami.
Jasamu yang telah mengantar dan jemput kala anak kami masih di bangku Taman kanak kanak hingga duduk di bangku sekolah Dasar.
Kamu masih rutin mengantar dan menjemputnya.

Kini..."mang"  pun masih menjadi pengayuh becak...
Doaku ...semoga sehat dan bahagia "mang"  pengayuh becak

Penulis : Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM
Cimahi, 19 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun