Mohon tunggu...
Arfan Fauzi Soffan
Arfan Fauzi Soffan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Biota Laut: "Dugong Dugon" Mamalia Laut Pemakan Tumbuhan

25 November 2020   13:12 Diperbarui: 25 November 2020   13:38 2108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Bentuk Fisik Dugong. Sumber: junglekey.fr

Pernahkah kalian mendengar kata dugong? Pasti tidak asing di telinga kita kan? Ya, mamalia yang sering disebut duyung ini sering kali diucapkan oleh kalangan masyarakat sebagai bahan candaan disebabkan bentuk tubuh dugong yang khas. Tetapi, apakah kalian mengetahui informasi menarik terkait mamalia ini? Jika belum, yuk simak informasi berikut..

Dugong dugon atau yang biasa disebut dugong/ ikan duyung merupakan mamalia laut yang memiliki ukuran menengah. Hewan ini merupakan salah satu spesies yang termasuk kedalam ordo Sirenia. Ordo sirenia merupakan ordo untuk mamalia herbivora air yang mendiami suatu rawa, sungai, muara, lahan basah laut, maupun perairan laut pesisir. Ordo sirenian sering disebut sebagai kelompok sapi laut yang hanya beranggotakan empat spesies. Satu spesies diantaranya adalah dugong (Dugongidae) dan tiga spesies lainnya merupakan kelompok hewan manatee (Trichechidae).

Bentuk Fisik

Secara fisik, dugong memiliki beberapa karakteristik khas yang mudah dikenali, seperti mata yang kecil dan tubuh besar berbentuk silindris yang berwarna krem pucat saat lahir. Seiring bertambahnya usia, warna pada dugong akan menggelap pada bagian dorsal, sedangkan pada bagian lateral akan berubah menjadi kecoklatan hingga abu-abu tua. Dugong memiliki kulit yang tebal dan juga halus, serta memiliki mulut besar membentuk moncong yang menghadap kebawah. Mulut pada dugong juga ditumbuhi oleh bulu-bulu kasar. Karakteristik lain adalah keberadaan sirip depan dan ekor pipih yang bercabang pada dugong yang menyerupai lumba-lumba. Hanya saja, dugong tidak memiliki sirip punggung seperti halnya lumba-lumba. Dugong dewasa memiliki panjang 2,4- 4 meter dengan berat rata-rata mencapai 230-400 Kilogram. Nah, sudah tergambar kan bentuk fisik dugong/ duyung? Jadi jangan disamakan dengan putri atau ikan duyung yang ada pada dongeng yaa.

Distribusi dan Habitat

Wilayah geografi dugong terbilang cukup luas tetapi terfragmentasi. Wilayah ini meliputi perairan tropis dari Afrika timur hingga Vanuatu, sekitar 26o di utara dan selatan khatulistiwa. Daerah ini mencakup kurang lebih 40 negara dan 140.000 km garis pantai tropis. Populasi dugong terbesar dapat ditemukan di perairan utara Australia, sedangkan populasi terbesar kedua dapat ditemukan di Teluk Arab. Dugong umumnya dapat ditemukan pada perairan hangat di sekitar pantai, terutama pada teluk yang dangkal, lebar, dan terlindungi. Mamalia ini ternyata merupakan satu-satunya mamalia herbivora laut loh, sebab spesies lain yang juga merupakan annggota sapi laut seperti manatee memanfaatkan air tawar sampai taraf tertentu. Meskipun demikian, dugong tetap dapat mentolerir air payau pada lahan basah pesisir. Mengingat habitat duyung, tidak menutup kemungkinan untuk bisa menemukan hewan laut ini di beberapa perairan Indonesia.

Gambar 2. Peta Distribusi Dugong. Sumber: wiki.nus.edu.sg
Gambar 2. Peta Distribusi Dugong. Sumber: wiki.nus.edu.sg

Ekologi

Dugong diketahui sebagai hewan dengan umur yang panjang loh, bahkan spesimen tertua dari spesies ini berusia hingga 73 tahun!.  Meskipun tergolong lama usia hidupnya, tetapi tidak sedikit juga dugong yang mati pada usia muda. Hal ini disebabkan dibalik tubuh besarnya, dugong merupakan hewan yang rentan terhadap berbagai macam parasit dan penyakit, terutama penyakit menular.

Dugong juga sering kali menjadi sasaran para predator seperti hiu dan buaya disebabkan daya renang dugong yang terbilang cukup lambat (10 km/jam). Hewan ini biasanya berada pada kedalaman yang terbilang cukup dangkal, yaitu 10 m, tetapi dugong dapat melakukan perjalanan hingga 10 km dari pantai, turun hingga kedalaman 37 m. Meskipun terbilang hewan laut, tetapi sebenarnya hewan ini tidak dapat bertahan lama di dalam air tanpa mengambil napas ke permukaan, karena hewan ini bukanlah ikan sejati. Biasanya dugong akan naik ke permukaan setelah 6 menit berada di dalam air dengan posisi ekor berada di dalam air dan kepalanya saja yang muncul ke permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun