Mohon tunggu...
Aretha Putri Pratama
Aretha Putri Pratama Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimalisasi Gerakan Anti Bullying Melalui Permainan Ulang-Aling (Ular Tangga Anti Bullying)

2 Desember 2022   14:29 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:23 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peserta didik MAN 2 Malang mengikuti permainan Ulang-Aling (Dokpri)

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Kasus tindakan bullying yang baru-baru ini terjadi di Malang melibatkan peserta didik SMP di salah satu sekolah di Kendalsari, Lowokwaru, Kota Malang. 

Ditemukan fakta bahwa siswa yang menjadi korban bullying disulut rokok hingga dicecoki miras oleh teman-temannya. GP, ibu korban mengatakan fakta itu terungkap setelah ia mencoba melakukan pendekatan persuasif kepada anaknya untuk dimintai keterangan. 

ABS mengaku selain di-bully hingga ditelanjangi, ia pernah dipalak Rp. 5.000 temannya yang berjumlah empat orang. "Dipalak Rp 5 ribu, untuk beli rokok, mabuk, anak saya sempat dicecoki minuman, kalau ngga mau minum dicos rokok," kata GP, saat ditemui wartawan di Klojen, Kota Malang, pada Jumat (2/9/2022).

Untuk mencegah bullying di tingkat SMA/MA bimbingan dan konseling MAN 2 Malang melaksanakan bimbingan kelompok menggunakan permainan Ulang-Aling (Ular Tangga Anti Bullying)

Terapi bermain atau play therapy yang diberikan dengan menggunakan media ular tangga tidak hanya mampu memberikan kesenangan bagi anak, namun juga mampu memberikan wadah kepada anak untuk mengeluarkan emosi-emosi negatif yang dirasakan oleh anak sebagai relaksasi agar anak merasa nyaman mengeluarkan pendapat serta belajar dari pengalaman- pengalaman sebelumnya untuk berubah menjadi sikap yang positif dalam perkembangan psikososialnya (Whitney & Whitney, 2018).

Permainan Ulang-Aling terdiri 15 jenis tantangan yang terdiri dari kartu truth, kartu dare, dan 13 gambar perilaku bullying. Tantangan tersebut tersebar dalam 49 kotak. 

Apabila peserta didik berhenti di kotak bertandakan huruf T maka mengambil kartu "Truth", jika peserta didik berhenti di kotak bertandakan huruf D maka mengambil kartu "Dare". 

Isi dari kartu truth dan dare masih seputar materi bullying. Apabila berhenti di kotak yang terdapat gambar ilustrasi perilaku bullying sebelum menjawab peserta didik dapat memilih opsi sebagai pelaku bullying, korban bullying, atau pengamat.

 Sebelum bermain Ulang-Aling peserta didik diberikan kuisioner "bullying detect" untu mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku mengenai perilaku bullying

Sebelum melakukan permainan Ulang-Aling tingkat kesadaran peserta didik terkait perilaku bullying di MAN 2 Malang masih terdapat 6 anak yang dalam kategori rendah. Setelah dilakukan intevensi terjadi adanya peningkatan.

Dengan adanya perubahan yang signifikan setelah diterapkan permainan Ulang-Aling diperlukan gerakan yang konsisten untuk  meng-kampanyekan perilaku anti bullying khususnya di MAN 2 Malang dan diperlukan kerjasama semua pihak di dalamnya, termasuk guru-guru, orang tua, serta peserta didik agar dapat tercapainya sekolah ramah anak sehingga dapat menghadirkan proses belajar dan mengajar yang lebih baik dan tercapainya tujuan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan terbebas dari rasa takut bagi seluruh peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun