Karya : Astukah Resti Dirindari
Ayah...
Teringat aku akan masa-masa ituÂ
Masa kecilku bersamamu di rumah bambu itu..
Setiap subuh kau kayuh sepeda ontamu Menuju sawah hijau di kaki langit biruÂ
Ayah....
Sungguh aku tak pernah tau..
Bagaimana lauk bisa terhidangkan oleh ibu...
Aku juga tak pernah mengerti....
Mengapa setiap hari ayah pergi pagi..
Yang ada di hatiku kala itu...
Ayah selalu ada untuk kami..
Ayah selalu memberikan kebutuhan kami..
Ayah selalu mengajarkan tentang kehidupan ini..
Ayah...
Kulihat rona wajahmu kini semakin memudar..
Terlukis cerita panjang di sudut tatapmu..
Sebuah perjuangan dan pengorbanan..
Untuk kami..untuk negri ini...
Ayah...
Perjuanganmu kini telah terwujud..
Kini putramu sudah menemukan mimpinya..
Perjuanganmu mengayuh sepeda onta ituÂ
Kini mengantarku menuju istana..
Batam, 11 November 22