Pada hari suci Nyepi umat Hindu sehari penuh selama dua empat jam melakukan catur brata dengan amati geni (tidak menyalakan api atau lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Selama catur brata mereka bersemedi atau melakukan perenungan untuk meninggalkan laku yang tidak baik seperti yang disimbolkan pada pembakaran ogoh-ogoh pada akhir upacara Tawur Agung Kesada. Juga merenungkan untuk laku yang baik demi keselarasan hidup dengan Tuhan Yang Maha Esa, alam lingkungan, dan sesama.
Setelah catur brata berakhir ditutup dengan persembahyangan Ngembak Geni atau kembali menyalakan api sebagai tanda membangun semangat hidup yang terus menyala.
Umat Hindu Malang dan sekitarnya mengadakan persembahyangan Ngembak Geni di Candi Badut pada Minggu, 30 Maret 2025.Â
Candi Badut dibangun oleh Gajayana seorang raja Kanjuruhan berdasarkan Prasasti Dinoyo bertarikh 682 Saka atau tahun 760 Masehi. Dan merupakan candi Hindu tertua di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ir. I Gusti Putu Raka, M.TÂ selalu ketua Parisada Hindu Darma Indonesia mengajak umat Hindu untuk kembali mengingat para pendahulu yang telah membangun Candi Badut sebagai tempat ibadat di tempat yang sepi untuk meninggalkan keriuhan dan hidup dalam keheningan.