Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hari yang Menyebalkan

16 September 2023   21:15 Diperbarui: 16 September 2023   21:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari pemakaian batik untuk taplak meja. | Dokumen pribadi 

Suatu hari saat pengumuman kelulusan si bungsu dari sebuah sekolah di Muntilan kami mendapat undangan makan bersama untuk ucapan syukur.

Dengan gembira pun kami hadir dengan dress code busana daerah. Si bungsu dan ibunya memakai kebaya, saya sendiri memakai batik motif parang dan memakai udeng atau ikat kepala.

Selesai sedikit sambutan kami mendapat jamuan sederhana secara prasmanan. 

Sungguh mengejutkan ketika saya mau mengambil makanan melihat taplak meja jamuan bermotif seperti baju batik yang saya pakai.

Ternyata inilah yang membuat beberapa orang tersenyum pada saya. Kukira tertarik dengan udeng yang saya pakai.

Motif parang tradisional layak untuk baju. | Dokumen pribadi 
Motif parang tradisional layak untuk baju. | Dokumen pribadi 

Daripada dongkol, kami pun keluar untuk mencari makan di luar.

Berhubung sudah lapar dan ada warung kaki lima yang dekat dengan menu kesukaan, kami pun berniat makan di tempat tersebut.

Begitu menyeberang menuju warung tersebut sungguh kaget melihat tulisan Warung Pak Basuki.

Tak adakah nama lain? | Dokumen pribadi 
Tak adakah nama lain? | Dokumen pribadi 

Istri dan anak-anak kami tertawa. Saya cuma senyum kecut dan tak jadi makan di tempat tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun