Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kendala Utama Mencetak Bibit Unggul Pemain Sepakbola

8 Januari 2023   12:06 Diperbarui: 8 Januari 2023   20:33 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berubah menjadi ladang sayur. | Dokumen pribadi.

Sulitnya mencari bibit atlit sebenarnya bukan hanya pada cabang olahraga sepakbola tetapi hampir di semua cabang olahraga. Disebut hampir karena pada cabang olahraga bulutangkis boleh dikatakan sangat mudah. Selain rutinnya kompetisi di tingkat klub ditunjang juga banyaknya lapangan bulutangkis di tingkat kelurahan bahkan RW serta di kantor pemerintahan dan swasta. Demikian juga pada cabang olahraga renang.

Pada cabang olahraga sepakbola yang banyak penggemarnya justru sangat sulit. Melihat sekelompok anak-anak dan remaja, atau pun pemuda dewasa bermain bola di taman dan jalanan yang cukup sepi mudah ditemui.

Sekolah sepakbola atau SSB pun banyak bermunculan baik yang dilakukan secara profesional berbayar maupun atas kesadaran secara sukarela seorang mantan pemain klub lokal yang ingin berbagi pengalaman.

Hanya saja kebanyakan dari mereka bermain sepakbola hanya sekedar mengisi waktu luang atau menyalurkan hobi semata.

Selain itu tidak ajegnya jadwal kompetisi antar SSB, antar kampung, antar desa, bahkan antar klub lokal. Kendalanya pada ketersediaan dana.

Bibit-bibit yang tumbuh dari kampung, desa, dan SSB yang seharusnya bisa ditemukan lewat kompetisi  serta selanjutnya dipoles dan dilatih secara profesional akhirnya terhenti di tengah jalan.

Tak ayal lagi di pelosok daerah ditemukan banyak lapangan sepakbola terbengkalai tidak pernah digunakan dengan baik untuk kegiatan kompetisi sepakbola. Bahkan sekedar bermain sepakbola untuk bersenang-senang.

Lapangan sepakbola Desa Selarong menjadi semak belukar. | Dokumen pribadi.
Lapangan sepakbola Desa Selarong menjadi semak belukar. | Dokumen pribadi.

Lapangan sepakbola pun berubah total untuk peruntukannya. Ada yang jadi pasar, ladang, atau hutan belukar.

Sebagai contoh:

  • lapangan sepakbola Samaan di Malang kini berubah menjadi Pasar Tawangmangu.
  • lapangan sepakbola di Perumnas Sawojajar, Malang di Bratan Timur berubah menjadi komplek ruko.
  • lapangan sepakbola di Desa Sumber Keradenan, kecamatan Pakis kabupaten Malang sejak 2019 berubah menjadi sawah dengan ditanami sayur. Dan menyisakan tiang gawang belaka.
  • lapangan sepakbola di Desa Selarong, Bantul - Yogyakarta terbengkalai menjadi semak belukar.
  • lapangan sepakbola di sisi selatan Bendungan Kamijoro, Kulon Progo -- Yogyakarta mulai terlantar.

Belum maksimal dimanfaatkan. | Dokumen pribadi.
Belum maksimal dimanfaatkan. | Dokumen pribadi.

Bukan hanya lapangan sepakbola di pelosok yang terbengkalai. Ada juga stadion atau komplek olahraga yang dibangun dengan beaya sangat besar namun tidak digunakan sepenuhnya menurut fungsinya.

Misalnya:

  • lapangan sepakbola di sisi utara GOR Ken Arok, Malang.
  • lapangan sepakbola di sisi barat Stadion Gajayana, Malang bahkan stadion utama sendiri juga jarang digunakan sejak Arema FC pindah ke Kanjuruhan.

Masih banyak lapangan sepakbola terbengkalai yang terekam penulis dalam perjalanan jajah desa milang kori. Hanya saja penulis tidak tahu nama daerah atau desa tersebut dan apakah lapangan tersebut memang akan dipindah.

Kondisi seperti seharusnya menjadi perhatian secara khusus oleh pemerintah lewat KONI dan PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun