Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Kebahagiaan yang Ditempuh Yusuf dan Maria

27 Desember 2022   18:00 Diperbarui: 28 Desember 2022   13:16 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: petrusfs.com

Perjalanan jauh yang harus ditempuh Yusuf dan Maria dari Nazareth di provinsi Galilea menuju ke Betlehem di provinsi Yudea sungguh sangat melelahkan. Memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang harus ikut cacah jiwa di daerah asalnya harus dilakukan sekali pun yang memerintah adalah negara penjajah.

Yusuf terus melangkah pelan menuntun keledai yang dinaiki Maria, perempuan yang dikasihi Allah. Raga yang lelah tak dihiraukan walau malam sepi yang dingin semakin menusuk tulang. Bagi Yusuf segera menemukan tempat istirahat dan mempersiapkan kelahiran putranya adalah tujuan utama. Tak peduli di sebuah kandang dekat goa di pinggiran padang tempat para gembala menjaga kawanan dombanya.  

Sebagaimana para perempuan yang akan melahirkan tentu merasakan kesakitan yang luar biasa. Demikian juga Maria yang melahirkan tanpa bantuan siapa pun selain Yusuf, suaminya sendiri.

Bahwa pada akhirnya, datanglah para gembala ikut merasakan kegembiraan serta para majus dari Persia tentulah membawa kebahagiaan sendiri bagi Keluarga Kudus dari Nazareth. 

Bukan hadiah emas, dupa, dan mur atau semacam minyak bayi yang mereka terima yang membuat mereka bahagia. Tetapi kehadiran mereka tanda bukti bahwa kelahiran anaknya yang diberi nama Emanuel seperti yang disampaikan malaekat akan menjadi Sang Penebus.

Perjalanan panjang yang melelahkan tidak dicatat oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes sebagai penulis Injil atau Warta Gembira.

Sebaliknya kegembiraan dan kebahagiaan para gembala dan tiga orang Majus dari Persia yang datang menyambut kelahiran Sang Emanuel ditulis oleh pengarang Injil.

Kelahiran seorang bayi sebagai anggota baru bagi keluarga di mana pun selalu dinantikan dan disambut penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Bagaimana pun perjuangan dalam suka duka saat mengandung dan melahirkan.

Yusuf dan Maria memberi teladan bagi semua orang, hidup penuh perjuangan harus dilalui dengan ketegaran hati. Keluh kesah hanya dirasakan dalam hati penuh kesabaran dan percaya bahwa Allah, Sang Khalik akan memberi pertolongan. 

Jalan lain yang harus dilalui. Jalan yang membawa keselamatan. Bukan jalan menurut kemauan sendiri.

0 0 0

Goa Natal di Gereja St Yakobus, Klodran Bantul, Yogyakarta | Dokumen pribadi.
Goa Natal di Gereja St Yakobus, Klodran Bantul, Yogyakarta | Dokumen pribadi.

Dalam Goa Natal di Gereja Santo Yakobus, Klodran - Bantul, kali ini dipasang hanya tiga pribadi: Yusuf, Maria, dan Yusuf. Gambaran ini mengajak kita semua dalam penderitaan, kesesakan, dan kesendirian tidak perlu merasa terbuang. Merasa orang paling susah atau menderita. Menjadi melow. Lalu mengumbar di media sosial untuk menarik perhatian yang lain.

Hidup penuh tantangan. Hidup adalah perjuangan. Inilah jalan lain yang harus ditempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun