Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pimpinan Juga Perlu Refreshing

18 Desember 2022   17:15 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:17 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan-jalan di desa setelah raker pimpinan unit di tempat kerja kami. | Dokumen pribadi.

Bicara tentang outing selama ini hanya mengarah refreshing untuk karyawan untuk menghilangkan kejenuhan sehingga kinerja karyawan kembali meningkat. Tidak stagnan sehingga perusahaan atau yayasan terus berkembang mengikuti jaman dan produktif.

Sebenarnya siapa sih yang termasuk dalam golongan karyawan? Apakah hanya bagian produksi dan pengawas atau quality control belaka? Atau jika di lembaga pendidikan hanya guru dan tenaga kependidikan seperti pustakawan, administrasi, dan bagian umum saja.

Bukankah karyawan bagian tengah (ini sebutan saya) seperti kepala sekolah, kepala bagian, kepala kantor, dan kepala unit juga perlu refreshing bersama agar bisa saling bertukar isi hati dari pengalaman masing-masing dalam menjalankan tugas.

Pengalaman saya menjadi karyawan bagian tengah memang lebih berat daripada karyawan biasa. Kala menjadi guru yang dihadapi hanya siswa yang lugu dan sederhana sekali pun pertanggungjawabannya pada orangtua siswa dan kepala sekolah. Hanya menangani satu unit.

Begitu menjadi karyawan bagian tengah langsung di bawah pengawasan pemangku jabatan yayasan menangani 12 unit sungguh pusing.

Unit ini mengajukan pengadaan ini atau pembangunan itu dengan anggaran sekian puluh juta atau sekian ratus juta sesuai denganr program kerja yang disetujui dalam rapat kerja dan rapat pimpinan. Tetapi begitu diajukan ke pemangku jabatan di pusat tidak segera disetujui bahkan mengambang.

Pihak unit tentu saja menagihnya bukan ke pusat tetapi ke saya. Wal hasil ketika waktu terus mendekati batas waktu habisnya tahun kerja dan anggaran namun belum juga terealisasi maka dampratan mengarah pada saya.

Hal ini juga dialami oleh kepala sekolah yang dikejar oleh karyawan yang merasa waktunya naik golongan dan pangkat serta gaji ternyata tertunda karena menurut pusat DP3nya kurang bagus. Atau permintaan poliklinik untuk penambahan perlengkapan juga belum disetujui.

Susahnya, saat evaluasi dan penyusunan program tahun selanjutnya karyawan bagian tengah ini sering mendapat teguran tidak bisa menjalankan program kerja sesuai dengan visi dan misi pusat.

Teguran sekali pun hanya di kalangan terbatas antara pemangku jabatan di pusat dan para kepala bagian dan kepala unit kadang bisa membuat hati cenat-cenut. Apalagi jika ada tambahan pengumuman bahwa tahun depan akan diganti atau kembali menjadi karyawan biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun