Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut dan Mendukung Kebaya Goes to UNESCO

1 September 2022   14:31 Diperbarui: 1 September 2022   20:55 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paduan Suara Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Kesatrian Malang dengan kebaya. | Dokumen pribadi 

* Komunitas Macapatan Padhang Bulan yang mengadakan diskusi tentang budaya Jawa setiap malam bulan purnama di pelataran Candi Jago. Para peserta yang kebanyakan pemerhati budaya, seniman, dan dosen selalu memakai pakaian tradisional. Kaum perempuan memakai kebaya dan kaum pria memakai beskap dan udheng.
Komunitas Macapatan Padhang Bulan dalam salah satu diskusinya pada tahun 2017 telah mengkampanyekan pemakaian kembali kebaya.

Komunitas Macapatan Padhang Bulan Malang. | Dokumen pribadi.
Komunitas Macapatan Padhang Bulan Malang. | Dokumen pribadi.

Setelah tugas Langen Swara di gereja. | Dokumen pribadi 
Setelah tugas Langen Swara di gereja. | Dokumen pribadi 


Kebaya sebagai pakaian tradisional bagi perempuan memang pakaian yang bersifat umum dalam arti tidak bedanya kebaya bagi perempuan biasa, keraton, atau pun bangsawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun