Siapa pun yang pernah sakit gigi tentu merasakan betapa sangat menderita. Melebihi sakit hati ditinggal kekasih hati.
Kali ini saya pun tersiksa gegara sakit gigi. Apalagi sedang dalam perjalanan touring sendirian keliling Jawa Tengah dan Timur. Gegara makan donat lalu rasa manis dan segumpal coklat menyangkut masuk ke lobang gigi yang sudah keropos.
Rasa sakit mulai terasa ketika masih di Pare, Kediri dan semakin menjadi hingga Ngawi. Rasa sakit yang semakin menjadi akibat hembusan angin sekitar hutan jati membuat saya harus istirahat di sebuah SPBU di Sragen. Niatnya mau tidur malam tapi serangan gigi yang luar biasa membuat seperti ikan yang mondar-mandir di akuarium.
Jam 05.30 melanjutkan perjalanan dan baru sampai di Selarong, Bantul jam 10.05. Syukurlah di sini ada apotek dengan karyawati yang ramah dan sopan yang menyarankan untuk minum cathaflam untuk meredakan nyeri dan bengkak.
Rasa sakit pun reda tapi belum berani untuk mengunyah makanan.
Setelah istirahat semalam, berdasarkan rekomendasi dari google map saya memutuskan untuk cabut gigi ke Puskesmas Bantul II, Jogjakarta.
Di sinilah saya merasakan pelayanan optimal dan sangat memuaskan. Mulai dari pengambilan nomer antrian dan pendataan hingga pemeriksaan dan tindakan oleh dokter.
Sebagai pemegang kartu Kartu Indonesia Sehat dengan pelayanan faskes pertama di sebuah klinik di Malang ternyata dapat dilayani di Puskesmas Bantul II secara gratis.
Hal yang luar biasa, dokter memeriksa keadaan gigi saya secara keseluruhan. Bukan hanya yang sakit. Dokter pun menjelaskan apa yang harus saya lakukan pada gigi-gigi yang bermasalah. Untuk yang sakit karena terjadi pembengkakan dan belum bisa dicabut dan harus dirawat dulu dengan memberi antibiotik selama lima hari. Dokter juga menawarkan penambalan gigi lainnya yang berlobang. Sebuah penawaran yang sangat baik dan tak mungkin ditolak.
Akhirnya gigi yang ingin saya cabut baru bisa dilakukan setelah pemeriksaan dua kali lagi tetapi di sisi lain gigi yang belum niat saya periksakan justru ditambal oleh dokter yang profesional.
Inilah kelebihan dan merupakan kebajikan yang dilakukan seorang dokter yang menjalankan tugasnya secara profesional dari sebuah komunitas atau unit layanan kesehatan masyarakat yakni Puskesmas Bantul II.
Tentu bisa menjadi contoh bagi puskesmas di tempat lain.
Kesan lainnya tentang Puskesmas Bantul II adalah halaman yang bersih dan rapi dengan adanya tanaman obat keluarga yang tertata. Demikian juga ruang tunggu yang bersih.