Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Amarah Berkuasa Biarlah Hati Mematut Diri

17 Mei 2022   13:53 Diperbarui: 17 Mei 2022   13:59 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika api amarah menyala di atas hanya mata yang terbuka.
Melotot ingin menerkam dendam dan melahap habis dengan murka tiada tara.
Tangan merentang centang dan kaki menghentak tanda amuk maka hati pun tertutup seperti rembulan ditelan gerhana.
Adakah damai pada mereka yang berselimutkan kelamnya durjana dan topeng masih erat melekat di wajah kepalsuan.
Biarlah malam tetap kelam karena itulah kehendaknya. Biarlah rembulan dengan wajah berseri mengintip di balik awan.
Seperti sang suci yang tak pernah berhenti mematut diri agar hati tetap putih.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun