Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penampilan Guru: Berwibawa, Cakep, Modis tapi Nasibnya Ngenes

26 November 2021   09:59 Diperbarui: 26 November 2021   15:27 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Punya laptop karena kewajiban tugas bukan berarti sejahtera. Dokumen pribadi.

Bicara kesejahteraan guru, sering kali pandangan mengarah hanya pada guru honor, guru tidak tetap, guru kontrak atau apalah namanya yang ada di sekolah negeri. Padahal, kurangnya kesejahteraan guru juga pada guru yang mengajar di sekolah-sekolah swasta milik yayasan pendidikan, sosial, dan agama.

Bukan pula hanya pada sekolah-sekolah yang ada di pelosok, perdesaan, perkampungan, tetapi juga di tengah kota besar. Seperti di Malang, Surabaya, Jogja, Jember, Denpasar, Bekasi, Palembang, Medan, Pontianak, dan Semarang.

Guru yang harus digugu dan ditiru atau bisa menjadi teladan dalam tutur kata dan tindakan selalu disorot dan dituntut masyarakat. Ilmu pengetahuan harus mumpuni. Iman dan taqwa harus dihayati dan diamalkan. Sering dijepit oleh sistem dan keadaan.

Pada masa kini bukan hanya itu, tetapi juga harus tampil cakep dan modis. Bukan sekedar berwibawa dengan memakai baju model safari yang kadang membuat siswa enggan dekat.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Punya laptop karena kewajiban tugas bukan berarti sejahtera. Dokumen pribadi.
Punya laptop karena kewajiban tugas bukan berarti sejahtera. Dokumen pribadi.

Penampilan semacam ini lebih banyak dituntut oleh sekolah-sekolah swasta di kota besar dengan siswa dari keluarga dengan ekonomi kelas menengah dan atas. Termasuk sekolah-sekolah yang siswanya kebanyakan dari kaum ekspatriat.

Tampil cakep, modis, dan murah senyum tak selalu menggambarkan kesejahteraan sesungguhnya. Banyak guru swasta yang gajinya di bawah upah minimum.

Gedung sekolah yang besar, megah, bersih, dan indah tak selalu menggambarkan keindahan nasib gurunya. Banyak sekolah dengan jumlah siswa sedikit yang berdampak pada sedikitnya pemasukan uang SPP sehingga pas-pasan untuk beaya operasional. Memang ada dana BOS tetapi tuntutan penggunaan yang transparan sesuai dengan aturan tetap saja sulit menutup pengeluaran yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun