Sebagai manusia yang ga bisa diam alias suka keluyuran dan kelayaban, baik dengan gowes maupun motor saya sering mendapat berita dari sebuah peristiwa.
Memang ada juga peristiwa yang saya ketahui lewat sesama pemerhati budaya dan lingkungan hidup kemudian saya liput.
Jika menarik, faktual, dan aktual apalagi jika berbau nasional lalu kukirim ke blog keroyokan tercinta ini.
Sayangnya, kurang menarik perhatian admin yang dengan hak prerogatifnya tidak bisa menjadi hael. Apalagi selama dua tahun ini. Daripada kecewa, tulisan dan bagus (sombong sedikit) hanya lolos pilihan saja tapi sedikit pembaca mending ga usah dikirim ke blog keroyokan ini.
Jadi? Ya dikirim ke media online yang jadi kompetitornya.
Hasilnya? Lumayanlah. Sebagai content creator bisa untuk menambah beli pupuk dan pestisida untuk sekali musim tanam sayur setengah hektar.
Enggan nulis lagi di sini? Enggak juga. Tapi perjalanan jelajah desa di selatan Jawa Timur selama dua minggu banyak memberi kisah untuk ditulis. Cuma masih perlu disaring. Mana yang cocok untuk di sini mana yang cocok untuk kompetitornya.
Untuk berita rasanya kurang cocok jika dikirim ke sini yang banyak artikel dengan bahasa ilmiah.
Apalagi berita yang saya kirim kebanyakan berita tentang kehidupan perdesaan.
Ada alasan lain? Besok saja kuposting alasannya.
