Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepanjang Lorong yang Gelap

1 Oktober 2021   06:30 Diperbarui: 1 Oktober 2021   19:16 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi 21-3

Kala melewati jalanan sempit, gelap, dan sepi misalnya jalan di tengah hutan akan terasa seperti lorong yang  menakutkan . Jalan yang jauhnya beberapa kilometer saja terasa seperti puluhan kilometer. Ingin segera terlewati dan sampai di tujuan dengan selamat.

Namun, sejauh atau sepanjang berapa pun jalan sempit dan gelap masih kalah dengan tenggorokan manusia yang sebenarnya hanya sepanjang beberapa centimeter saja.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Salah satu pepatah Jawa mengatakan: sak dawa-dawane lurung isih dawa gurung. Dalam bahasa Indonesia artinya berapa pun panjang atau jauhnya lorong masih lebih panjang tenggorokan manusia.

Makna dari pepatah ini bahwa ucapan seseorang yang keluar dari tenggorokan yang pendek bisa berakibat panjang dan lama.

Kebohongan, ucapan kasar, atau ujaran kebencian seseorang yang terucap hanya sekian menit bisa berakibat fatal apalagi yang mengucapkan seorang tokoh. Bahkan menjadi pembicaraan dan perdebatan umum yang tak perlu karena menguras dan membuang waktu dan tenaga sia-sia.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Membicarakan kekurangan dan atau kesalahan orang lain juga menunjukkan bahwa tenggorokan lebih panjang dan menakutkan daripada jalan atau lorong yang sempit dan gelap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun