Banyuwangi 21-3
Kala melewati jalanan sempit, gelap, dan sepi misalnya jalan di tengah hutan akan terasa seperti lorong yang  menakutkan . Jalan yang jauhnya beberapa kilometer saja terasa seperti puluhan kilometer. Ingin segera terlewati dan sampai di tujuan dengan selamat.
Namun, sejauh atau sepanjang berapa pun jalan sempit dan gelap masih kalah dengan tenggorokan manusia yang sebenarnya hanya sepanjang beberapa centimeter saja.
Salah satu pepatah Jawa mengatakan: sak dawa-dawane lurung isih dawa gurung. Dalam bahasa Indonesia artinya berapa pun panjang atau jauhnya lorong masih lebih panjang tenggorokan manusia.
Makna dari pepatah ini bahwa ucapan seseorang yang keluar dari tenggorokan yang pendek bisa berakibat panjang dan lama.
Kebohongan, ucapan kasar, atau ujaran kebencian seseorang yang terucap hanya sekian menit bisa berakibat fatal apalagi yang mengucapkan seorang tokoh. Bahkan menjadi pembicaraan dan perdebatan umum yang tak perlu karena menguras dan membuang waktu dan tenaga sia-sia.
Membicarakan kekurangan dan atau kesalahan orang lain juga menunjukkan bahwa tenggorokan lebih panjang dan menakutkan daripada jalan atau lorong yang sempit dan gelap.