Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Dituai Tak Selamanya Hasil Taburan Kita

31 Juli 2021   21:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   21:07 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah hanya yang indah untuk dinikmati? (dokumen pribadi).

Setelah masa panen selesai, petani biasanya membiarkan lahannya diistirahatkan beberapa saat agar mendapat udara (Jawa: ben ambegan dhisik). Memang tidak terlalu lama, hanya sekitar 7-10 hari saja.

Pada saat inilah, kadang di sawah sering tumbuh tanaman yang kadang dianggap gulma, seperti genjer, bebendotan, ciplukan, krokot, dan junggul atau sintrong. Sekalipun tanaman ini bisa diolah sebagai sayur atau jamu herbal tradisional tetapi sering diabaikan begitu saja.

Ada pula tanaman sesayuran yang tumbuh dengan sendirinya seperti selasih, bayam, dan kenikir. Kadang ada dipetik untuk sayur tapi kebanyakan juga dibiarkan tumbuh liar dan baru dicabut kala sawah akan diolah lagi.

Liar tapi bermanfaat. (dokumen pribadi).
Liar tapi bermanfaat. (dokumen pribadi).

Menyebalkan? (dokumen pribadi).
Menyebalkan? (dokumen pribadi).

Tumbuhan di atas bukan sengaja ditanam petani tetapi tumbuh liar karena bijinya terbawa angin atau jatuh dan hanya terbawa arus air pinggir pematang. Seperti halnya terbawanya benih rumput jawan yang tumbuh meraja di tengah sawah tanpa pernah disebarkan atau ditanam petani.

Pepatah mengatakan 'siapa menabur dia akan menuai' Kenyataan sehari-hari sering menuai atau memetik sesuatu yang tidak pernah kita tanam.

Jika seperti selasih, kenikir, genjer, atau ciplukan tentu masih bisa digunakan. Tetapi jika yang tumbuh rumput jawan atau teki, tentu hanya dicabut lalu dibuang.
Nasib baik atau buruk kadang dialami siapa pun. Baik disyukuri. Buruk tak perlu larut disesali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun