Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suatu Hari di Emperan Toko

17 Juli 2021   22:29 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:31 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pedagang camilan tradisional, seperti ubi dan singkong rebus, kacang rebus dan jagung rebus duduk selonjor menunggu pembeli di depan etalase sebuah toko daerah Pecinan, Malang. 

Tak seberapa lama datanglah seorang perempuan paruh baya turun dari mobil hendak belanja di toko tersebut. Tertarik dengan makanan atau cemilan tradisional tersebut perempuan itu menanyakan harganya. 

"Lima ribu." Jawab si penjual.

"Tiga ribu ya..." Tawar perempuan itu.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Mendengar tawaran tersebut, si penjual cukup kaget.

"Hadeeh....ya ga boleh Bu, singkong satu kilo saja lima ribu. Ini setengah kilo sudah matang." Jawab si penjual sambil menepuk dahinya.

Saat sedang tawar menawar, datanglah seorang perempuan lain yang akan membeli singkong rebus pula. Mengetahui harganya lima ribu rupiah, perempuan ini langsung membayar tanpa menawar. Lalu pergi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Akhirnya perempuan yang menawar tadi mau membeli seharga yang diberikan si ibu penjual singkong rebus itu. Ia pun membayar sambil menggaruk kepalanya. 

Dalam hati mungkin menganggap harganya terlalu mahal. Setelah menerima uang kembalian lalu masuk ke dalam toko untuk berbelanja keperluannya. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun