Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senyum, Sapa, dan Salam Mengurangi Rasa Cemas Penerima Vaksinasi

9 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   12:02 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatian pemerintah membendung penularan Covid-19 dengan mengadakan vaksinasi Covid-19 melalui puskesmas, rumah sakit, poliklinik, maupun komunitas-komunitas sosial mendapat sambutan baik masyarakat secara luas. Apalagi vaksinasi Covid-19, sekarang bukan hanya untuk para lansia tetapi juga usia di atas 17 tahun.

Pengalaman penulis mendampingi mereka yang akan menerima vaksinasi karena takut disuntik lalu mendokumentasikan, melihat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di beberapa tempat semua berjalan dengan cukup baik. 

Penulis sebut cukup baik, karena ada satu-dua ada yang kurang bagus. Misalnya, yang diundang 100 orang lansia tetapi kursi yang disediakan hanya 25 buah apalagi tanpa tenda, padahal tempat antriannya terbuka. Mengetahui tempatnya terbuka, banyak lansia yang datang lebih pagi agar dapat dilayani terlebih dahulu. 

Ternyata hampir semua yang diundang berpikiran seperti ini, maka berjubellah tempat antrian. Hiruk-pikuk keluhan lansia yang capek dan sedikit berebut kursi pun terdengar ditambah lagi banyak yang tidak memakai masker. 

Protokol kesehatan pun terabaikan sama sekali. Melihat kejadian seperti ini penulis sungguh tak tega untuk memuat foto-fotonya apalagi menyangkut sebuah lembaga negara yang selama masih sedikit belum bisa dikritik secara terbuka.

Diterima dengan lembut. ( Dokumen pribadi )
Diterima dengan lembut. ( Dokumen pribadi )
Antri berdiri hanya 7 menit. ( Dokumen pribadi )
Antri berdiri hanya 7 menit. ( Dokumen pribadi )
Tanya riwayat penyakit. ( Dokumen pribadi )
Tanya riwayat penyakit. ( Dokumen pribadi )
( Dokumen pribadi )
( Dokumen pribadi )
Untuk komunitas sosial yang mengadakan relatif berjalan baik dengan selalu mengontrol setiap undangan yang kadang lalai memakai masker atau mengabaikan salah satu protokol kesehatan. 

Selain itu panitia juga mempersiapkan dengan baik sehingga tidak molor. Beberapa tempat memang ada yang molor hingga satu jam, ditambah lagi undangan tanpa membagi waktu jam pelaksanaan. 

Bahkan ada juga perubahan jadwal vaksinasi kedua tanpa pemberitahuan sehingga membuat kecewa yang terlanjur datang. Satu lagi kekurangan yang terjadi, panitia tidak memberitahu agar membawa dua lembar fotokopi KTP sehingga yang tidak membawa ngomel sebab tempat vaksinasi jauh dari layanan fotokopi. 

Harus diakui, kebanyakan petugas paramedis melaksanakan dengan sangat bagus, hanya prasarana atau petugas lapangan lainnya yang kurang siap.

Diberi tambahan satu masker biar rangkap. ( Dokumen pribadi )
Diberi tambahan satu masker biar rangkap. ( Dokumen pribadi )
Membantu peserta memakai masker secara tepat. ( Dokumen pribadi )
Membantu peserta memakai masker secara tepat. ( Dokumen pribadi )
Cuuusss..... vaksinasi pertama selesai. ( Dokumen pribadi )
Cuuusss..... vaksinasi pertama selesai. ( Dokumen pribadi )
Di sisi lain ada juga poliklinik yang telah mempersiapkan dengan baik, bukan hanya sarana dan prasarana saja tetai juga dengan layanan prima senyum, sapa, dan salam serta sayang. Istilah 'sayang' ini memang tambahan penulisan sendiri untuk layanan prima pelaksanaan vaksinasi Covid-19 setelah melihat ada panitia yang melihat ada undangan melanggar protokol kesehatan.

Salah satu pelaksana vaksinasi Covid-19 yang sangat baik melayani undangan adalah RSIA Puri Taman Slamet, Malang. Rumah sakit ini mengadakan vaksinasi Covid-19 di tempat terbuka, yakni Taman Slamet yang ada di depannya namun cukup bersih, rindang, dan sejuk. Sapaan yang lembut dan santun membuat para undangan yang takut suntik hilang rasa takutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun