Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Empat Gadis Desa Jelita di Vihara

28 Mei 2021   21:48 Diperbarui: 28 Mei 2021   22:19 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menata sesembahan di vihara. Dokumen pribadi.

Melangkah lembut empat gadis desa berjalan menuju sanggar pasembahan di ujung timur desa. Seperti tarian pucuk-pucuk pinus di punggung bukit, kebayanya melambai seiring rekahan senyum mereka yang lugu.
Di depan vihara mereka begitu ceria berkisah tentang sesembahan yang usai disajikan pada Sang Badranaya.
Langit cerah pun menemani kebahagiaan mereka yang akan segera kembali ke rumah persiapkan diri sambut hari suci Waisak.
Seribu langkah tanpa lelah berjalan di atas bukit kini tangan mereka kembali menata bunga dan buah.

Setelah Puja Sesanti. Dokpri
Setelah Puja Sesanti. Dokpri
Menata sesembahan di vihara. Dokumen pribadi.
Menata sesembahan di vihara. Dokumen pribadi.

Di nirwana Sang Buddha merasa bahagia melihat empat gadis desa nan jelita menyambut kesempurnaannya.
Senja memerah indah kala mereka bersimpuh anjani dalam keheningan semesta tanda serah diri pada Sang Maha Kuasa.
Sunyi...
Hanya nyanyian angin senja yang menyambut malam berteman gerhana membawa empat gadis jelita bercengkerama di depan vihara setelah puja sesanti telah purna.

Senja merah di depan vihara. Dokumen pribadi.
Senja merah di depan vihara. Dokumen pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun