Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sumelete Srengenge

7 Mei 2021   13:25 Diperbarui: 7 Mei 2021   14:25 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Srengenge kaya-kaya ngobong awakku sing san saya ireng kaya kulite ula kadut. Nanging dak rasa malah adhem merga tumetese keringet. Sanajan ta keringet ateges keri-keri tur anget.

Aku tetep muji sukur sumelete srengenge isih dirasakake wong akeh tinimbang sumelete ati sing keranta-ranta krungu tangise anak bojo sing kudu tetep mangan.

Dak pacul lemah lempung kang empuk kaya watu akik kanggo ali-ali mata ijo sing dakwenehna sliramu kanggo peningset.
Dakratakna sawah iki pinda ratane peparing Gusti Kang Welas Asih marang janma manungsa.

Sumiliring angin ngadhemake pikirku sing melik gumebyare donya brana.
Sumelete srengenge saiki dakrasa ora bakal marai aking awakku jalaran angin wis kirim pawarta kudu tansah eling lan waspada.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Bahasa Indonesia


Teriknya sinar mentari seakan membakar tubuhku yang semakin hitam seperti kulit ular tanah. Namun kurasa semakin dingin gegara tetesan keringat. Sekalipun keringat berarti terasa geli dan hangat.

Aku tetap bersyukur teriknya matahari masih dirasakan semua orang daripada galaunya hati ini mendengar tangisan anak istri yang harus segera makan.

Kucangkul tanah liat yang gembur bagaikan batu akik warna hijau yang kujadikan mata cincin sebagai tanda kasihku padamu.
Kuratakan sawah ini seperti meratanya kasih Sang Maha Kasih kepada semua manusia.

Semilirnya angin meredakan panas di kepalaku yang terbawa nafsu memiliki harta benda duniawi.
Teriknya matahari kini kurasa tak akan membuat diriku kurus kering memikirkan duniawi karena sang angin telah memberi kabar aku selalu hati-hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun