Termenung aku duduk di sini sambil ngrokoti jagung manis bakar yang terasa hambar. Seperti cabai yang seharusnya pedas kini menjadi pahit. Harga melambung tapi gagal panen. Atau lemon yang seharusnya kecut kini menjadi asin. Panen melimpah harga tersungkur. Seribu lima ratus rupiah perkilogram.
Haruskah kuratapi nasib ini?
Dokumen pribadi.
Kebun lemon sebelah kebun cabai. Dokumen pribadi.
"Tak usah kau berangan ke Islandia atau Rusia apalagi ke Sahara. Cukuplah kau kayuh sepeda pergi ke sawah. Di sanalah engkau tetap merasa bahagia bersama keluarga dan rekan kerja."
Terhenyak aku dari lamunan ketika setetes kotoran burung jatuh di pahaku. Kata nenekku itu tanda rejeki akan datang padaku.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!