Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menikmati Hidup

12 Maret 2021   13:01 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:17 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersenyumlah. Dokumen pribadi.

Tuangkan segelas kopi tersaji di hadapanmu pada lepek tipis alas gelas. Rasa hangat akan terasa di jemari dan telapak tanganmu walau hanya sedikit kau kucurkan.

Hembuskanlah kesejukan nafas dirimu yang akan mengusir panasnya seduhan kopi. 

Sesaplah sedikit demi sedikit dan rasakan pahit manisnya kopi yang menebarkan keharuman di wajahmu. Pahit, manis, dan keharuman selalu menyatu.

Itulah hidup. Tersenyumlah.

Tuangkan. Dokumen pribadi.
Tuangkan. Dokumen pribadi.
Tiup dengan nafasmu. Dokumen pribadi.
Tiup dengan nafasmu. Dokumen pribadi.
Srupuuut. Dokumen pribadi.
Srupuuut. Dokumen pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun