Jika mentari pagi begitu indah sekali pun mendung menggelayut mengapa kau resahkan datangnya senja?
Kau begitu terbuai oleh kemilaunya embun walau hanya sekejab hadirnya.
Kau lupa teriknya mentari lebih menggerakkan dunia ini dan mengajak embun dengan semilirnya angin menuju singgasananya di tengah awan.
Lalu ia mengembara bersama awan berkeliling dirgantara hingga lelah menjemputnya dan beristirahat di pucuk gunung.
Di situlah embun menunggu mentari menuju peraduan berselimutkan jingga merona.
Senja telah tiba.
Sang embun pun turun dan menari bersama sang bayu yang kelak membawanya ke pucuk-pucuk dedaunan atau rerumputan untuk  membangunkan dirimu dan menemanimu kala pagi.
Sang bayu pun menggandeng tanganmu melanglang buana hingga senja akan tiba.