Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Primbon dalam Tradisi dan Budaya Jawa

16 Juli 2020   16:13 Diperbarui: 16 Juli 2020   21:01 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika anak pertama kami lahir, seorang anggota keluarga kami yang berada di Madiun memberi wejangan pada saya bagaimana mendidik anak kami tersebut sehubungan dengan sifat-sifatnya sesuai dengan weton kelahirannya. Apa yang dikatakan seseorang yang saya anggap sebagai sesepuh tersebut ternyata menjadi kenyataan selama perjalanan hidup anak sulung kami tersebut. Selalu banyak perbedaan dengan sifat saya sebagai ayah yang keras dan disiplin dengan sifat dia yang keras pula. 

Sifat saya yang keras dan jalan hidup serta kesuksesan, ternyata sesuai juga wejangan eyang kami di Kebumen yang diwejangkan pada saya  kala masih kelas tiga SD pada tahun 1966.  Apa yang diwejangkan oleh sesepuh saya tersebut oleh masyarakat Jawa disebut primbon. 

Sebuah  ramalan tentang sifat dan kehidupan seseorang  yang dilihat berdasarkan tanggal, hari, dan pasaran hari kelahiran. Primbon memang berdasarkan pengalaman masyarakat suku Jawa yang tercatat dalam diri manusia Jawa yang disampaikan secara tutur tinular atau tradisi lesan. 

Orang Jawa menyebutnya sebagai ilmu titen, yang artinya berdasarkan ingatan dan pengalaman sehari-hari dalam pergaulannya bersama sesama manusia dan alam. Titen artinya ingat kejadian masa lalu.  

Bahwa pada akhirnya ramalan tersebut dicetak menjadi buku, toh tak ada rumus apalagi prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang mendukungnya sehingga primbon dianggap sebagai ramalan belaka. Ramalan di sini bukan berarti untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada seseorang pada masa depan tetapi lebih berarti melihat jalan kehidupan sesuai dengan waktu kelahirannya.

Perkembangan ilmu pengetahuan diiringi kemajuan teknologi yang selalu berubah mengikuti jaman, maka primbon seakan hanya menjadi sebuah buku dan wejangan yang ketinggalan jaman. Apalagi berisi pula tentang ramalan nasib manusia secara pribadi akan masa depannya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama dan kehendak Sang Ilahi.

Misalnya:

  • Kelahiran Minggu Wage mempunyai sifat tekad dan kemauannya kuat, namun bagi wanita kurang bagus.
  • Kelahiran Jumat Wage mempunyai sifat pandai bicara namun agak ringan tangan. Bagi wanita sering salah langkah.

Jika pembaca termasuk lahir pada weton atau neptu tersebut di atas, pernahkah sedikit merefleksi diri bahwa sifat-sifat tersebut di atas sesuai dengan kenyataan. Bila sesuai langkah apa yang harus dilakukan supaya perbuatan dan perkataan kita menjadi positif dan tidak merugikan bagi siapa pun.

0 0 0

Exorcisme menurut tradisi Jawa. Dokumen pribadi
Exorcisme menurut tradisi Jawa. Dokumen pribadi
Sebuah ritual di depan Tugu Jogja pada 2015 jam 11 malam. Dokpri
Sebuah ritual di depan Tugu Jogja pada 2015 jam 11 malam. Dokpri
Upacara Temu atau Panggih pengantin sesuai dengan primbon dalam tradisi budaya Jawa, Dokpri
Upacara Temu atau Panggih pengantin sesuai dengan primbon dalam tradisi budaya Jawa, Dokpri
Pada masa kini tampak seakan kebanyakan orang sudah tidak mempercayai lagi akan wejangan primbon. Namun kenyataan sebenarnya masih banyak mereka yang menggunakan primbon sebagai awal untuk melakukan sesuatu atau menjalani kehidupannya. 

Bisa saja secara verbal dan terbuka mengatakan semua waktu dan hari adalah baik dan tidak percaya pada primbon namun kala mempunyai sebuah hajatan besar, misalnya pernikahan tentu memilih hari yang tepat bagi mempelai dan keluarga, atau saat mengawali pembangunan rumah atau gedung, pindah rumah, bongkar rumah, atau membeli sesuatu yang menyangkut keselamatan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun